Kilang Pertamina. Foto: Dokumen Pertamina
Kilang Pertamina. Foto: Dokumen Pertamina

Biaya Operasional Kilang Pertamina Lebih Rendah dari Singapura

Annisa ayu artanti • 09 September 2022 13:38
Jakarta: PT Pertamina (Persero) menyatakan kini operasional kilang milik perusahaan lebih hemat dan mampu bersaing dengan sejumlah kilang milik perusahaan energi dunia di Asia Pasifik. Perusahaan pelat merah tersebut telah melakukan pembangunan dan perbaikan kilang.
 
Tercatat, biaya operasional kilang Pertamina terus mengalami penurunan rata-rata sekitar USD3,67 per barel. Biaya operasional kilang Pertamina ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasional kilang di Singapura yang mencapai USD7,81 per barel.
 
Biaya operasional kilang terendah telah dicapai dua kilang yakni Refinery Unit (RU) IV Cilacap yakni USD2,83 per barel dan RU III Plaju yakni USD2,92 per barel.

“Upaya pembangunan dan revamping kilang terus dilakukan Pertamina dan hasilnya mampu menekan operasional kilang sehingga lebih rendah dari perusahaan migas lainnya di Asia Pasifik,” ungkap Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Taufik Aditiyawarman dalam keterangan tertulis, Jumat, 9 September 2022.
 
Baca juga: Bos Pertamina Blak-blakan Ungkap Alasan Harga Pertamax Wajib Naik! 

Ia menjelaskan, penurunan operasional kilang diperoleh dari terobosan dan penghematan yang dilakukan Pertamina, terutama dalam pengadaan minyak mentah. Saat ini, untuk pengadaan crude Pertamina mampu  bersaing di pasar global senilai USD69,246 per barel lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan lain yang berada di angka USD69,46 per barel dan satu perusahaan migas lain jauh di atas yakni USD71,8 per barel.
 
Menurutnya, dengan program RDMP yang terus berjalan, kilang Pertamina juga menjadi lebih fleksibel mengolah berbagai jenis minyak mentah. Sehingga rata-rata Net Cash Margin (NCM) Pertamina sangat positif, sebesar USD4,88 per barel.
 
Keberhasilan ini bahkan jauh dibandingkan dengan Malaysia Pertronas USD1,56 per barel.
 
“Upaya menekan biaya operasi salah satunya dengan penurunan biaya pembelian crude, karena porsi terbesar dalam produksi BBM adalah biaya pembelian minyak mentah yang mencapai 92 persen dari Biaya Pokok Produksi,” jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan