"Melonjaknya harga minyak dunia menjadi salah satu alasan untuk tidak menunda transisi energi. BUMN harus mulai mengembangkan sumber energi bersih dibandingkan membangun pembangkit listrik tenaga fosil," ujar Pahala dalam SOE International Conference di Nusa Dua, Bali, dilansir Antara, Senin, 17 Oktober 2022
Dia menambahkan, Kementerian BUMN mendorong proses dekarbonisasi sebagai salah satu cara melakukan transisi energi.
Baca juga: Di Depan Tony Blair dan Luhut, 3 BUMN Pamer Inovasi Energi Hijau |
Proses dekarbonisasi bisa dijadikan sebagai sebuah lompatan besar bagi BUMN untuk merealisasikan ketahanan dan kemandirian energi.
Pahala menyebutkan ada banyak cara yang dilakukan BUMN dalam melakukan dekarbonisasi, salah satunya bersinergi dengan sejumlah pihak.
"Jadi saya rasa bagaimana BUMN mengembangkan portofolio untuk mengurangi emisi karbon, bisa secara individu atau sinergi dengan ekosistem BUMN,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Energy Division Department Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank atau ADB) Toru Kubo juga mengatakan, ADB telah meluncurkan Energy Transition Mechanism (ETM) untuk membantu mengurangi ketergantungan sejumlah negara terhadap energi fosil dan beralih ke energi bersih.
"Pembiayaan menjadi isu yang krusial dalam transisi dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan. Karena itu harus ada blended financing yang membuat kreditur bisa menerima dana untuk program mengurangi emisi gas rumah kaca namun di sisi lain juga harus ditetapkan harga karbon yang baik," ungkap Kubo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News