"Petani melakukan fermentasi sendiri lalu kami fasilitasi pemasarannya sehingga ada nilai tambah dari petani. Pengolahan itu mulai dari pascapanen hingga pengolahan," kata Pengurus Koperasi Cahaya Sehati Luwu Timur Asrul dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 21 November 2022.
Asrul juga melibatkan banyak petani milenial asal Luwu Timur lantaran lebih paham terhadap teknologi baru. Hasilnya pun para petani kakao berhasil panen sampai satu ton kakao hingga dua kali dalam setahun. Dia juga bersyukur dampak bagi pendapatan petani naik sehingga profesi petani tetap diperhitungkan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari dengan bertani.
"Kita juga harap teman-teman petani bukan hanya paham hulu tetapi bisa melakukan produksi sendiri dari tingkat petani maupun organisasi petani. Termasuk harus ada peranan pemerintah dalam memfasilitasi keberadaan pupuk," harapnya.
Asrul mengatakan petani Luwu Timur berhasil menaikkan hasil panen dari 800 kilogram per hektare menjadi satu ton per hektare setelah menggunakan Pupuk NPK Pelangi. "Saya mengajak para petani di Desa Pallangga dan di Sulsel untuk menggunakan Pupuk Kaltim. Ada peningkatan produksi ketika menggunakan NPK Pelangi. Buah yang diperoleh per pohon juga lebih baik," katanya.
Staf Pelaporan Pupuk Indonesia Hidayat Syam mengatakan tujuan festival ini ialah lebih memperkenalkan produk Pupuk Kaltim ke masyarakat sekaligus memberikan bukti perusahaan terus ikut mendukung sektor pertanian Indonesia, khususnya di Sulsel.
Karena itu, selain menghadirkan produk unggulan binaan UMKM Pupuk Kaltim dari Bontang, beragam produk Pupuk Kaltim ikut ditampilkan di booth PKT mulai dari Pupuk Kimia hingga Pupuk Hayati. Produk Pupuk Kimia di antaranya seperti Urea baik granul maupun prill dan Pupuk NPK Pelangi. Selain itu, adapula produk Pupuk Hayati seperti Ecofert, Biotara dan Biodex.
| Baca juga: Badan Pangan Nasional Akui Belum Bisa Kendalikan Kenaikan Harga Bahan Pokok |
Hidayat mengatakan Pupuk Hayati yang diproduksi Pupuk Kaltim memiliki mikroorganisme unggulan yang bermanfaat bagi kesuburan tanah. Misalnya Ecofert, katanya, mengandung bahan aktif Aspergillus niger, Pseudomonas mendocina, Bacillus subtilis dan Bacollus flexus sehingga dapat meningkatkan unsur hara, meningkatkan penyerapan unsur hara tanah bagi tanaman hingga efisiensi pemupukan.
Adapun, untuk produk Biotara cocok untuk tanah masam di lahan rawa karena dapat mendekomposisi sisa bahan organik. “Produk Pupuk Kaltim memiliki beragam pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan petani,” katanya.
Dia menambahkan sebelum produk dilepas ke pasaran, pihaknya juga telah melakukan uji produk selama tiga tahun sehingga sudah teruji kualitasnya. Hidayat mencontohkan penggunaan Pupuk Hayati di Sidrap berhasil meningkatkan produksi panen padi.
"Setiap penggunaannya memang meningkatkan produktivitas hasil panen. Data terakhir di Sidrap itu meningkat sampai sembilan ton per hektare dari yang biasanya tujuh ton per hektare saja," katanya.
Hidayat juga sudah mendorong petani yang hadir di Festival UMKM itu untuk menggunakan produk PKT agar makin meningkatkan hasil panen. "Kami sudah buatkan list juga agar para petani me-list kelompok tani mereka dan usai ini mereka siap dikunjungi dan diberikan edukasi. Di antaranya seperti bagaimana upaya penggunaan pupuk yang baik dan efektif," pungkasnya.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id