"Selain siap menjadi offtaker, Semen Padang juga siap menjadi tim operator yang diperbantukan di RDF nantinya saat beroperasi," kata Direktur Utama Semen Padang Asri Mukhtar, di Padang, dilansir dari Antara, Minggu, 2 Oktober 2022.
Usai menerima tim Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatra Barat, Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Kedutaan Denmark, dan Danish Environmental Protection Agency (DEPA) membahas peluang TPST RDF, di Sumatra Barat, ia mengatakan, jika RDF ini beroperasi di Kota Padang maka pihaknya siap menjadi offtaker.
Selain itu, siap memperbantukan tim operator jika dibutuhkan dalam perjalanannya nanti. Ia menjelaskan RDF merupakan teknologi pengolahan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil atau dibentuk menjadi pelet.
Baca: Lesunya Permintaan Minyak, Goldman Pangkas Prediksi Harga Minyak di 2023 |
Hasilnya akan dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dalam proses pembakaran recovaring batu bara untuk pembangkit tenaga listrik Ia mengatakan saat ini PT Semen Padang juga sangat komit dengan masalah sampah yang ada di Sumatra Barat.
"Hal ini ditandai dengan adanya program kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota di Sumbar untuk menangani masalah sampah. Jika RDF ini terealisasi di Sumbar maka Semen Padang sangat siap sebagai offtaker," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatra Barat Siti Aisyah mengatakan, sampah menjadi masalah yang selalu bersinggungan dengan manusia setiap harinya. Untuk mengatasi hal itu, dilakukan berbagai upaya guna melakukan pengurangan sampah. Stuk saat ini, ada dua rencana terkait RDF, yakni Kota Padang dan Sawahlunto.
"Untuk di Sawahlunto, offtaker-nya adalah PLTU dan untuk Kota Padang offtaker-nya Semen Padang. Namun dari kajian jarak, PT Semen Padang memiliki peluang besar untuk itu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News