"Ini kabar yang cukup positif bagi pelaku usaha. Masyarakat bisa pede berbelanja karena akhir tahun biasanya terjadi kenaikan belanja masyarakat," ungkapnya kepada Media Indonesia, Selasa, 7 Desember 2021.
Bhima menyebut, sektor yang berkaitan dengan retail, perdagangan grosir, transportasi dan pendukung pariwisata diperkirakan bisa membukukan omzet lebih baik dari 2020 akibat ditiadakannya kebijakan PPKM level 3.
"Pertumbuhan ekonomi di kuartal ke IV diperkirakan bisa tembus di atas empat persen, dari sebelumnya di bawah batas tiga persen akibat perubahan kebijakan pembatasan sosial," jelas Bhima.
Baca juga: Pembatalan PPKM Level 3 Diyakini Bakal Genjot Perekonomian
Tapi di sisi yang lain, dia menekankan soal kewaspadaan terhadap varian Omicron yang juga perlu diantisipasi oleh para pelaku usaha. Misalnya, kata Bhima, soal kewajiban menggunakan aplikasi PeduliLindungi di tempat-tempat publik, hotel atau pusat perbelanjaan yang harus ditegakkan.
"Kalau lengah soal ini, maka risiko lonjakan kasus paska libur Nataru bisa blunder ke pemulihan ekonomi," pungkasnya.
Pemerintah memutuskan untuk tidak akan menerapkan PPKM level 3 pada periode Natal dan Tahun Baru atau Nataru pada semua wilayah. Penerapan level PPKM selama Nataru akan tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yang berlaku saat ini dengan beberapa pengetatan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, perbatasan Indonesia akan tetap diperketat dengan syarat untuk penumpang dari luar negeri adalah hasil tes PCR negatif maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan, serta melakukan karantina selama 10 hari di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id