IBM merupakan bagian event tahunan Indonesian Labor Market (ILM) yang mempertemukan perusahaan atau end user (employers) di Kuwait dengan beberapa Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dari Indonesia. Kegiatan tersebut menyambung event Indonesian Healthcare Business Matching 2023 di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), yang telah lebih dahulu diadakan.
IBM 2023 yang merupakan salah satu bentuk dari upaya perluasan kesempatan kerja di luar negeri, dihadiri oleh sebanyak 80 perusahaan Kuwait. Khususnya perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, retail, manufaktur, oil and gas, transportasi serta kesehatan, seperti Rumah Sakit dan Klinik, dan 17 P3MI.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan permintaan job tahun 2022, sekitar 3.441 lowongan pekerjaan dan sepanjang tahun 2023 terdapat 1.479 lowongan pekerjaan.
"Melalui kegiatan ini diharapkan semua peluang kerja yang tersedia di semua sektor di Kuwait dapat dipenuhi oleh Pekerja Migran Indonesia. Kami berharap pemenuhan pekerjaan dapat ditingkatkan lagi pada tahun-tahun mendatang," ujar Menaker Ida Fauziyah melalui Siaran Pers Biro Humas Kemenaker, Selasa, 3 Oktober 2023.

(Foto:Dok.Kemenaker)
Penyelenggaraan IBM 2023 di Kota Kuwait memiliki tiga tujuan. Pertama, meningkatkan dan memperluas penempatan tenaga kerja lndonesia di semua sektor di Kuwait. Caranya dengan secara langsung mempertemukan antara perusahaan/end users, agensi di Kuwait/(demand) dengan P3MI (supply) dalam satu pertemuan one on one meeting.
Kedua, meningkatkan jejaring kerja sama antar semua stakeholders yang terlibat dalam perekrutan, pelatihan, pengiriman dan penempatan serta pengawasan Pekerja Migran Indonesia, yaitu perusahaan/end user, agensi, P3MI, lembaga pelatihan dan sertifikasi, Pemda, BP2MI, Kemenlu RI, dan Kemenaker Rl.
"IBM juga sebagai ajang atau media promosi kualitas tenaga kerja lndonesia kepada perusahaan-perusahaan Kuwait," kata Menaker Ida Fauziyah.

Duta Besar RI untuk Kuwait Lena Maryana (Foto:Dok.Kemenaker)
Informasi yang diterima Kemenaker, peluang kerja di negara Kuwait sangat besar dan terbuka. Sebab, 68 persen populasi di Kuwait merupakan ekspatriat atau pekerja migran yang berasal dari berbagai negara, di antaranya India, Mesir, Filipina, Bangladesh, dan Syria. Sementara untuk tenaga kerja Indonesia, berdasarkan data tahun 2023, tergolong masih sangat sedikit apabila dibandingkan dengan total pekerja asing di Kuwait, yaitu sekitar 6.164 orang dari total 2,9 juta pekerja asing di Kuwait.
Lebih lanjut, Duta Besar RI untuk Kuwait Lena Maryana mengatakan melihat peluang pasar kerja formal di Kuwait yang cukup besar ini, KBRI Kuwait melalui fungsi ketenagakerjaan melakukan berbagai upaya untuk mendorong, meningkatkan, dan memperluas pasar kerja formal Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kuwait.
"Antara lain kegiatan promosi dengan mencetak brosur dan buku, melakukan marketing secara door to door ke berbagai perusahaan di Kuwait, dan penyelenggaraan business meeting seperti yang dilakukan saat ini,” tutur Lena Maryana.

Sekjen Kemenaker Anwar Sanusi (Foto:Dok.Kemenaker)
Dalam rangkaian kegiatan IBM 2023, Menaker Ida juga menyaksikan bersama acara penandatanganan perjanjian kerja sama penempatan antara perusahaan mitra usaha dengan P3MI.
Pada kesempatan sama, Sekjen Kemenaker Anwar Sanusi mengatakan IBM 2023 dirancang untuk mempertemukan antara P3MI dengan perusahaan-perusahaan di Kuwait yang menerima sumber daya manusia (SDM) dari Indonesia.
"Terdapat 13 P3MI, dan 200 lebih perusahaan di Kuwait yang akan menampung SDM Indonesia untuk disebarkan di berbagai lapangan pekerjaan di Kuwait," ucap Anwar Sanusi.
Setelah menggelar Indonesian Healthcare Business Matching 2023 di Persatuan Emirat Arab dan IBM di Kuwait, serta penandatanganan perjanjian kerja sama penempatan antara perusahaan mitra dengan P3MI di Kuwait, Anwar Sanusi berharap dapat segera direalisasikan pengiriman dan penempatan Pekerja Migran Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News