Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Cara Ibu-ibu Membangun Desa Energi Berdikari

Annisa ayu artanti • 31 Agustus 2023 15:31
Jakarta: Menyukseskan kemandirian energi bisa dilakukan oleh semua kelompok masyarakat Indonesia, tidak terkecuali oleh para ibu-ibu. Nyatanya, mereka telah sukses membangun Desa Energi Berdikari besutan PT Pertamina (Persero).
 
Desa Energi Berdikari mengusung desa berbasis energi terbarukan. Desa tersebut terletak di Desa Keliki, Ubud, Gianyar.
 
Upaya yang dilakukan para kaum ibu untuk menyulap desa menjadi desa energi rumah lingkungan itu tidak mudah. Perbekel Desa Keliki I Wayan Wita menceritakan awal mula membangun Desa Energi Berdikari, yang banyak mendapat penolakan. Masyarakat saat itu, katanya enggan menerima perubahan.

"Kami masuk ke rumah-rumah, masuk ke acara adat yang sering diselenggarakan masyarakat, dan kami membentuk Kader Wanita dalam penyelarasan program kepada masyarakat. Para Kader Wanita inilah yang memberikan banyak berkontribusi terhadap perkembangan Desa Energi Berdikari, Keliki," tutur Wita, dikutip Kamis, 31 Agustus 2023.
 
Baca juga: Ini Dia Hambatan Pendanaan Transisi Energi

Membangun kemandirian energi

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Infromasi Publik dan Kerja Sama, Agung Pribadi menilai pentingnya partisipasi masyarakat dalam membangun kemandirian energi.
 
"Ini merupakan solusi yang bisa kita terapkan bersama mewujudkan sustainable energy dengan mendorong Diversity, Equity, & Inclusion (DEI) dalam proses pengembangan kapasitas, pemanfaatan teknologi dan penyebarluasan informasi energi bersih sehingga tidak hanya para pria, wanita dan generasi muda memiliki peran yang seimbang," tutur Agung.
 
Desa Keliki telah terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas 28 kWp dan yang dimanfaatkan antara lain untuk pengelolaan sampah dengan pola reduce, reuse, and recycle (TPS3R) berkapasitas 10 kWp dan pompa air bertenaga surya berkapasitas 2,5 kWp.
 
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa listrik dari energi bersih digunakan untuk mengoperasikan seluruh peralatan di Desa Kaliki dan juga mengaliri air ke sawah petani setempat, sehingga menjadi solusi permasalahan kekurangan air irigasi.
 
"Dampak positif bukan hanya dalam kemandirian energi tetapi pengembangan perekonomian juga dijalankan, selain itu dampak lingkungan lainnya yang dihasilkan yaitu membantu dalam mendukung pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) dengan menyumbangkan reduksi emisi karbon sebesar 36 Ton Co2 eq/ tahun", ucap Fajar.
 
Seperti diketahui, Desa Keliki menjadi salah satu side event gelaran ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajak delegasi Southeast Asia Youth Energi Forum (SAYEF) 2023 mengunjungi desa tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan