Ilustrasi Pengangkutan Batu Bara. Foto: Dokumen PTBA
Ilustrasi Pengangkutan Batu Bara. Foto: Dokumen PTBA

PTBA Masih Negosiasi Harga Ekspor Batu Bara ke Jerman dan Polandia

Annisa ayu artanti • 13 September 2022 14:26
Jakarta: Emiten tambang pelat merah, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus memperluas pasar ekspor batu bara. Salah satunya ke pasar Eropa, yakni ke Jerman dan Polandia.
 
Namun, Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra mengungkapkan pihaknya masih menunggu kepastian mengenai ekspor kedua negara tersebut. PTBA dan kedua negara tersebut tengah bernegosiasi mengenai harga yang paling sesuai.
 
"Untuk Jerman dan Polandia kami masih menunggu approach ke negara tersebut, supaya harganya lebih baik lagi," katanya dalam konferensi pers Public Expose, Selasa, 13 September 2022.

Sementara itu, Rafli menuturkan, untuk 2022 ini PTBA telah melakukan pengiriman batu bara ke pasar Eropa yakni Italia sebanyak 71.500 ton pada Maret 2022. Lalu sebanyak 75.500 ton pada Juli 2022 lalu.  
 
Baca juga: Ekspor Batu Bara PTBA Meningkat Signifikan, Terbanyak Dikirim ke India 

"2022 ini PTBA telah melakukan ekspor ke Eropa ke Italia," ucapnya.
 
Sedangkan untuk ekspor tahun depan, ia melanjutkan, PTBA masih melakukan kalkulasi. PTBA juga memastikan perseroan akan tetap fokus untuk menyuplai batu bara ke pasar domestik.
 
Seperti diketahui, porsi penjualan ekspor batu bara PTBA meningkat dari 33 persen pada kuartal I-2022 menjadi 38 persen di kuartal II-2022.
 
Peningkatan pada kuartal kedua itu menyebabkan porsi ekspor pada semester I-2022 tercatat sebesar 35 persen dari seluruh penjualan.
 
Peningkatan ekspor tersebut karena suplai batu bara ke India meningkat dua juta ton secara tahunan (year on year/yoy), diikuti oleh peningkatan penjualan ke negara-negara Asia Tenggara dan Asia Timur seperti Thailand, Korea Selatan, dan Kamboja.
 
India menjadi tujuan ekspor terbesar PTBA dengan porsi mencapai 18 persen dari total penjualan. Diikuti Korea Selatan sebanyak empat persen, Thailand sebanyak tiga persen, Tiongkok sebanyak dua persen, dan Kamboja sebanyak dua persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan