LNG Bungkering. Foto: Dokumen PGN
LNG Bungkering. Foto: Dokumen PGN

Gandeng Jepang, PGN Berambisi Jadi Pemain LNG Internasional

Annisa ayu artanti • 22 Oktober 2022 06:30
Jakarta: Emiten PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menjajaki kerjasama dengan perusahaan energi joint venture antara Jepang dan Indonesia yakni, PPT Energy Trading Co., Ltd. untuk mengembagkan bisnis Liquefied Natural Gas (LNG), sebagai bagian dari energi transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT).
 
Melalui kolaborasi ini, PGN dan PPTET akan mengembangkan bisnis LNG, energi terbarukan, dan energi transisi. Dengan pengalaman PPTET yang sudah lebih dari 50 tahun PGN berharap sinergi ini dapat berjalan dengan baik sehingga mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060.
 
Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto, mengatakan PGN memiliki peluang yang sangat besar untuk memasuki pasar gas bumi internasional melalui pemanfaatan moda non pipa yaitu LNG.
 
Baca juga: Wamen BUMN: Perdagangan Karbon Masih Bersifat Sukarela! 

Kebutuhan LNG dunia, khususnya regional Asia Pasific pada 2022 mencapai 273 mmtpa dan akan terus tumbuh 2,8 persen per tahun hingga 2050 sebesar 585 mmtpa.

"Peluang LNG PGN untuk masuk ke dalam pasar internasional sangat terbuka lebar, utamanya melihat dari sisi cadangan gas bumi, dan demand LNG di pasar internasional. Maka untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, pengembangan moda non pipa (beyond pipeline) untuk distribusi LNG adalah keharusan," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 21 Oktober 2022.
 
Haryo mengharapkan kerja sama dengan PPET ini juga dapat memberikan peluang bagi perwira PGN untuk benchmarking dan menerima transfer knowledge terkait bisnis trading LNG pasar internasional dan untuk mewujudkannya PGN membutuhkan mitra strategis untuk mempercepat penetrasi dan komersialisasi bisnis LNG.
 
"Untuk itu kolaborasi dengan berbagai pihak sangat penting dilakukan.” ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan