"Kami sangat berterima kasih atas upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dalam hal ini Menteri BUMN Erick Thohir yang intens berkomunikasi dengan Kementerian ESDM, SKK Migas, dan pihak terkait lainnya sehingga pabrik Pupuk Iskandar Muda 1 beroperasi kembali dan mendapat suplai gas," kata Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dalam keterangan tertulis, Rabu, 15 Februari 2023.
Dengan beroperasinya pabrik PIM 1, dikatakan Bakir, kapasitas produksi urea terpasang Pupuk Indonesia Grup pun bertambah sekitar 570 ribu ton per tahun. Selain itu, turut melengkapi pabrik pupuk PIM 2 yang juga berkapasitas 570 ribu ton per tahun.
Dengan demikian, total produksi pupuk Urea pada PIM 1 dan PIM 2 mencapai 1,14 juta ton per tahun. Selain itu, Pupuk Indonesia juga menambah kapasitas produksi pupuk jenis NPK melalui pengoperasian Pabrik NPK PIM yang berkapasitas 500 ribu ton per tahun.
Keberadaan pabrik NPK PIM yang baru secara langsung menambah kemampuan negara dalam memenuhi kebutuhan NPK nasional menjadi sekitar 3,7 juta ton dari total kebutuhan yang diperkirakan mencapai 13,5 juta ton per tahun, dimana sebagian besar dipenuhi oleh produsen pupuk swasta dan produk impor.
Bakir menjelaskan pabrik NPK PIM ini adalah karya anak bangsa, karena mengadopsi teknologi proses milik PT Petrokimia Gresik yang juga anak usaha Pupuk Indonesia. Produksi NPK dari pabrik dengan nilai investasi sekitar Rp1,7 triliun ini akan memenuhi kebutuhan wilayah Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) dan Aceh.
Baca juga: Begini Cara Pupuk Indonesia Salurkan Pupuk Bersubsidi Biar Tepat Sasaran |
Bangun perekonomian Aceh
Selain pengoperasian pabrik, Bakir mengungkapkan Pupuk Indonesia melalui Pupuk Iskandar Muda juga akan berkontribusi dalam memajukan perekonomian Aceh melalui pengembangan klaster industri hijau atau Green Industry Cluster (GIC) di KEK Arun. Salah satu upayanya dengan melibatkan PIM sebagai konsorsium BUMN Bersama PT Pertamina, PT Pelindo, dan PT Pembangunan Aceh (PEMA).
Konsorsium ini telah melakukan penandatanganan Head of Agreement (HoA) dengan Penyertaan Modal di PT Patriot Nusantara Aceh selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Arun.
Melalui Pupuk Iskandar Muda, Bakir mengungkapkan Pupuk Indonesia Grup akan mengembangkan hub energi masa depan yaitu blue dan green ammonia, serta biomethane. Sementara anggota konsorsium lainnya akan mengembangkan KEK sebagai LNG hub untuk mendukung produksi gas yang dihasilkan dari Blok Andaman.
"Klaster Industri Hijau ini nantinya akan berkontribusi dalam pencapaian komitmen net-zero emission pada 2060 atau sesuai Visi Indonesia 2045 mengenai ketahanan energi," terang Bakir.
Berhenti gara-gara gak dapat pasokan gas
Pabrik PIM 1 yang memproduksi urea sempat berhenti beroperasi akibat tidak mendapat pasokan gas yang cukup terkait berhenti beroperasinya ladang gas Arun. Namun demikian, Pupuk Iskandar Muda sudah memperoleh pasokan satu kargo LNG dengan volume 110 ribu meter kubik dari Bontang dan lima kargo per tahun dari BP Tangguh.
"Baru kali ini pabrik PIM dapat beroperasi penuh secara bersamaan. Hal ini merupakan kejadian yang sangat langka, tentunya kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi, Menteri BUMN, dan pejabat terkait lainnya atas dukungannya kepada PIM," ucap Direktur Utama Pupuk Iskandar Muda Budi Santoso Syarif.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News