Ilustrasi Medcom.id.
Ilustrasi Medcom.id.

Hampir Rampung, Integrasi TikTok dengan Tokopedia Sudah 87%

Eko Nordiansyah • 05 Maret 2024 14:10
Jakarta: Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan, progres migrasi antara TikTok dan Tokopedia hampir rampung. Hingga Senin, 4 Maret, prosesnya sudah mencapai 87 persen.
 
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengatakan, proses pemisahan TikTok Shop dan Tokopedia sudah dilakukan. Salah satunya melalui backend atau suatu sistem di balik layar di mana mereka mengolah database dan juga mengelola server.
 
“Saat ini proses pembayaran di TikTok sudah pindah ke backend Tokopedia. Sekarang untuk pemisahan antara TikTok Shop dengan Tokopedia itu sudah (pindah) langsung ke Tokopedia, enggak di TikTok lagi. Tapi di backend (Tokopedia),” jelas Isy saat diwawancara di Jakarta, Selasa, 5 Maret 2024.

Dia juga memastikan bahwa pemisahan antara sosial media dan e-commerce yang dilakukan TikTok bisa saja hanya di tataran backend alias server. Artinya bukan benar-benar di aplikasi yang berbeda.
 
Hal itu dilakukan karena Tokopedia memang berkomitmen untuk tidak mengganggu pengguna dalam proses migrasi ini. Sehingga dalam prosesnya, kata Isy, migrasi TikTok Shop dan Tokopedia ini cenderung tidak ketahuan.
 
"(pemisahan di backend) kan boleh-boleh saja, tapi secara backend-nya sudah (terpisah). Kita sudah buka sampai backend-nya sudah berubah, sudah tidak lagi transaksi," jelas Isy.
 
Baca juga: Integrasi TikTok-Tokopedia Hampir Selesai, Manajemen Optimistis Sesuai Target

 
Lebih lanjut, Isy juga memastikan dalam proses migrasi yang sedang dilakukan ini, TikTok dan Tokopedia masih perlu menyelesaikan 13 persen kekurangan yang harus dilengkapi. Ini agar mereka bisa mematuhi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 31/2023.
 
"Jadi, memang ada beberapa yang belum sesuai, sekitar 13 persen. Dua atau tiga minggu lalu, saya bilang sudah 25 persen lagi untuk comply dengan Permendag 31. Nah sekarang, tinggal 13 persen lah untuk comply," lanjutnya.
 
Salah satu yang perlu dilengkapi adalah perihal tulisan, bukan lagi memakai nama TikTok atau TikTok Shop melainkan Shop|Tokopedia. Sehingga kemudian, migrasi yang dilakukan ini tidak hanya mengubah warna dari hitam menjadi hijau, tetapi membuktikan bahwa secara backend memang sudah disesuaikan.
 
Dalam hal ini, Isy tidak menyebut soal rencana pemisahan TikTok dan TikTok Shop dalam aplikasi yang berbeda. Dia hanya memastikan, migrasi atau penggabungan antara TikTok Shop dan Tokopedia sudah cukup hanya sebatas penggunaan backend yang sama diantara keduanya.
 
"Ya itu teknologi sekarang, masa harus pindah (aplikasi) lagi, browsing lagi, kan enggak. Itu (penggabungan backend) masih dianggap comply (patuhi aturan)," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan