"Berdasarkan dari segmentasi proyek, total nilai kontrak tersebut bersumber dari proyek konektivitas infrastruktur sebesar 60 persen, sumber daya air sebesar 17 persen, gedung sebesar 13 persen, EPC dan anak usaha sebesar 10 persen," ungkap SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 23 Desember 2023.
Selain itu, lanjut dia, perseroan telah berkontribusi banyak dalam pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan total nilai kontrak sebesar Rp10,2 triliun dengan porsi Waskita sebesar Rp6,7 triliun.
Sebanyak 10 proyek diraih perseroan di antaranya, Jalan Akses Lingkar Sepaku Seksi 4, Jalan Tol IKN Segmen 5A, Gedung Sekretariat Negara, Gedung Kemenko 3, Gedung Kemenko 4, IPAL 1,2,3, dan 4 IKN, Jalan Feeder kawasan KIPP IKN, Rumah Susun ASN, Jalan Nasional IKN Seksi 6C-1 dan Multi Utility Tunnel-01 (MUT).
Sampai dengan November 2023, perseroan telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp14,4 triliun. Berdasarkan kepemilikan proyek perolehan NKB ini masih didominasi oleh proyek pemerintah sebesar 62 persen, lalu diikuti oleh proyek BUMN/BUMD sebesar 22 persen, pengembangan usaha sebesar 15 persen, dan swasta sebesar satu persen.
"Sementara itu berdasarkan segmentasi jenis proyek, konektivitas infrastruktur sebesar 54 persen, sumber daya air sebesar 15 persen, gedung sebesar 17 persen, EPC sebesar satu persen, dan anak usaha sebesar 14 persen," ucap Ermy.
Baca juga: Restrukturisasi Percepat Pemulihan Waskita Karya |
Restrukturisasi capai 95%
Ermy juga menjelaskan terkait perkembangan restrukturisasi yang sedang dilakukan sejak awal tahun sampai saat ini. Perseroan terus melakukan diskusi intensif terkait proses review secara komprehensif terhadap Master Restructuring Agreement (MRA) dengan seluruh kreditur perbankan.
"Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari seluruh perbankan Himbara dan sebagian perbankan swasta terkait skema restrukturisasi Waskita yang telah mencapai 95 persen dari nominal outstanding utang," terang Ermy.
Adapun, metode restrukturisasi akan ditempuh melalui delapan stream yaitu Restrukturisasi Keuangan, Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah dan partisipasi publik melalui right issue, Fasilitas Kredit dengan Penjaminan Pemerintah, Strategic Partnership Ruas Tol, Restrukturisasi Anak Perusahaan, Transformasi Bisnis, Penyelesaian Ruas Tol Sumatra, Perbaikan Tata Kelola, dan Manajemen Risiko.
"Selain itu, pemerintah juga terus mendukung upaya penyehatan keuangan Waskita melalui PMN dan ruas dukungan konstruksi untuk penyelesaian pekerjaan ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, Kayuagung-Kapal Betung dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Proyek IKN, kontrak baru berasal dari Kementerian PUPR, Penyesuaian Tarif Tol, dan Integrasi Ruas Tol," tambah dia.
Di sisi lain, emiten berkode saham WSKT itu juga tengah fokus dalam upaya perbaikan tata kelola dan kinerja perusahaan melalui program transformasi bisnis. Waskita juga sudah kembali kepada core business-nya sebagai kontraktor murni.
Perbaikan tata kelola perusahaan diantaranya melalui penerapan komite manajemen risiko konstruksi untuk memastikan setiap proyek yang akan diambil merupakan proyek sehat dengan risiko finansial yang rendah seperti adanya ketentuan monthly payment, uang muka dan adanya kepastian pembayaran dari owner, sehingga proyek-proyek yang didapatkan oleh Waskita dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu serta memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan.
Perseroan juga membentuk financial controller sebagai pengendalian sistem keuangan dan mewujudkan kesatuan likuiditas dalam bentuk sentralisasi pembayaran.
Perbaikan kinerja perusahaan di antaranya melalui lean construction dan lean office agar proses bisnis Perseroan semakin efisien dan efektif. Program lean construction dilakukan agar proyek-proyek melakukan efisiensi minimum satu persen dari sisa nilai kontrak melalui metode material manajemen yang lebih efektif dan efisien.
Sementara itu, program lean office untuk melakukan implementasi rightsizing jumlah pegawai dan efisiensi jumlah BUA sebesar delapan persen sampai dengan kuartal III-2023.
"Untuk menghadapi 2024, perseroan optimis dengan langkah-langkah yang dijalankan untuk menargetkan NKB tercapai sampai dengan Rp20 triliun secara konsolidasi. Proses ini sudah berjalan on the track untuk menciptakan bisnis yang lebih sehat dan prudent, sehingga kepercayaan yang diberikan oleh publik dapat kami jaga dengan baik," tutup Ermy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News