"Ini menandai langkah strategis untuk meningkatkan nilai perusahaan dalam ekosistem industri pengolahan nikel dan baterai kendaraan listrik," ucap Presiden Direktur NICE Stevano Rizki Adranacus dalam keterangan resmi, Selasa, 16 Januari 2024.
Aksi korporasi ini merupakan tindak lanjut atas Conditional Shares Sale and Purchase Agreement yang ditandatangani oleh para pihak dan telah sesuai dengan keterbukaan informasi sebagaimana tercantum pada prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk.
Seiring transaksi ini, telah dilakukan pengalihan saham-saham pada NICE yang antara lain dimiliki PT Sungai Mas Minerals sebesar 1.859.577.615; PT Inti Mega Ventura sebesar 1.739.634.385; Michael Adhidaya Susantyo sebesar 25 juta; dan Victor Agung Susantyo sebesar 25 juta kepada PT Energy Battery Indonesia (EBI) yang kepemilikan 99,99 persen sahamnya dikuasai oleh LX International Corp.
Transaksi ini dilakukan dengan nilai per lembar saham sebesar Rp438. Pascaakusisi tersebut, EBI memiliki total 3.649.212.000 saham pada NICE. Itu setara dengan 60 persen dari total seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor pada NICE.
"Dengan diselesaikannya transaksi ini, tentunya memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan visi NICE sebagai pemain unggul dalam pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia dengan mengedepankan world-class mining standards," harap Stevano.
Baca juga: IPO Saham NICE Laris Manis, Oversubscribed 15,72 Kali |
Dorong hilirisasi nikel
Keberadaan LX International Corp sebagai pemegang kendali baru di NICE sejalan dengan rencana jangka panjang Indonesia terkait hilirisasi industri nikel dan partisipasi dalam inisiatif global ESG.
IPO NICE, yang sukses dicatatkan pada 9 Januari 2024, merupakan tonggak sejarah yang menandai komitmen perusahaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengelolaan dan pengolahan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Dalam konteks ini, NICE berharap dapat memainkan peran aktif sebagai perusahaan publik dalam mencapai tujuan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dengan dukungan LX International Corp, NICE berambisi untuk menjadi pelaku kunci dalam industri pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia, menjunjung tinggi standar pertambangan kelas dunia.
Akuisisi ini juga sejalan dengan strategi perusahaan untuk mendukung pertumbuhan industri baterai kendaraan listrik, memperkuat posisi NICE dalam rantai pasok industri yang semakin penting ini.
"LX International Corp bersama NICE berkomitmen untuk berperan dalam mewujudkan visi masa depan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan," tutup Stevano.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News