"Kompetensi itu menjadi salah satu ukuran agar tenaga kerja kita bisa diterima di luar negeri," ucap Ida di Jeddah, dikutip Minggu, 27 Agustus 2023.
Ia mengungkapkan dari berbagai kunjungan ke shelter di negara-negara penempatan, banyak PMI yang tidak memiliki keterampilan, baik terkait bahasa di negara penempatan atau pun lainnya, sehingga tidak jarang terjadi kasus tindak kekerasan yang diterima PMI.
"Ini berawal dari tidak adanya bekal keterampilan. Jadi kesimpulannya jika ingin bekerja ke luar negeri maka jangan lupa membekali diri dengan keterampilan, apalagi perintah undang-undang keterampilan yang bersertifikasi," jelas Ida.
Selain kompetensi, ia juga mengatakan PMI yang berada di shelter ini bermasalah karena proses penempatannya tidak dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar.
Baca juga: Tok! Pemerintah Cabut Moratorium Pekerja Migran Indonesia ke Timur Tengah |
Mengikuti prosedur
Untuk itu, ia menekankan kepada masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri agar mengikuti prosedur yang benar, sehingga dapat terlindungi, mulai dari sebelum, selama, hingga pulang dari negara penempatan."Jadi saya berharap teman-teman semua bisa membantu kami Kementerian Ketenagakerjaan, sampaikan kepada saudara-saudara yang di kampung halaman, jika ingin bekerja keluar negeri maka ikuti prosedur yang benar, dan pemerintah sekarang sudah mempermudah proses penempatan PMI," ujar Ida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id