Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Foto: dok MI/Andri Widiyanto.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Foto: dok MI/Andri Widiyanto.

Menghadapi Tantangan Ekonomi Global Jangan Surut Optimisme

Ade Hapsari Lestarini • 10 Januari 2024 21:00
Jakarta: Optimisme tidak boleh surut di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Pemerintah dan masyarakat harus dapat bersama-sama mewujudkan amanat konstitusi yaitu keadilan dan kemakmuran yang mampu dinikmati masyarakat secara merata.
 
"Kesadaran bersama perlu dibangun, setiap peristiwa saling memengaruhi satu sama lain yang berdampak pada dinamika ekonomi suatu negara," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Prospek Ekonomi Indonesia 2024 yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu, 10 Januari 2024.
 
Menurut Lestari, transformasi lanskap geopolitik dengan sejumlah krisis yang menyertai mesti menjadi cermin penting dalam penataan maupun penentuan prospek ekonomi dalam negeri pada tahun ini.

Catatan lain, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, saat ini Indonesia sedang berhadapan dengan perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan pangan dalam negeri.
 
Berdasarkan kondisi itu, Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu menilai, 2024 merupakan tahun yang sangat menantang. Apalagi, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, tahun ini pesta demokrasi digelar dan harus dilalui dengan gembira sebagai bagian dari pendidikan politik suatu bangsa.
 
 
Baca juga: Kiat Bank Dunia Hadapi Kesuraman Pertumbuhan Ekonomi 2024

Indikator penerimaan negara cukup baik


Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Yustinus Prastowo mengungkapkan sejumlah indikator penerimaan negara cukup baik.
 
Menurut Yustinus, tata kelola keuangan yang kredibel menghasilkan keseimbangan primer yang positif. Diakui dia, proyeksi pertumbuhan PDB cukup bagus di angka 5,2 persen. Geliat sektor riil, ujar dia, mulai terasa dengan mulai meningkatnya belanja bahan baku dan belanja modal.
 
Strategi pemerintah dalam menghadapi tantangan di masa transisi tahun ini, ujar Yustinus, antara lain mengendalikan inflasi, menekan angka stunting dan terus berupaya mendorong peningkatan investasi.
 
Sedangkan dalam jangka menengah dan panjang, menurut dia, pemerintah akan berupaya mengatasi human capital gap, infrastruktur gap, dan institusional gap yang terjadi. Menurut Yustinus dengan sejumlah langkah itu pemerintah berharap Indonesia keluar dari potensi jebakan kelas menengah.
 
Adapun diskusi dimoderatori Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI Radityo Fajar Arianto, dan menghadirkan Juru Bicara Kementerian Keuangan Republik Indonesia Yustinus Prastowo, Pendiri Institute for Development for Economics and Finance/INDEF dan Rektor Universitas Paramadina Didik J. Rachbini, serta Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Akhmad Akbar Susamto sebagai narasumber. Selain itu juga hadir Raja Suhud (Wartawan Media Indonesia Bidang Ekonomi) sebagai penanggap.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan