Ilustrasi PLTS. Foto: Freepik.
Ilustrasi PLTS. Foto: Freepik.

Wujudkan 23% Bauran Energi di 2025? PLTS Jawabannya!

Antara • 08 Februari 2024 11:31
Jakarta: Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan optimalisasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat berkontribusi mencapai 23 persen bauran energi di 2025.
 
"Jadi PLTS itu bisa dioptimalkan untuk mencapai, paling tidak berkontribusi cukup signifikan untuk mencapai 23 persen bauran energi di 2025," kata Fabby dalam Pojok Energi bertajuk Sinyal Ujung Transisi Energi yang digelar secara daring di Jakarta, dikutip Kamis, 8 Februari 2024.
 
Menurut dia, optimalisasi PLTS cukup tepat untuk mencapai target bauran energi di 2025 karena sumber energinya paling banyak di Indonesia. PLTS ini juga dinilai sangat fleksibel karena bisa dipasang di atas atap, di atas tanah, di atas air, bahkan di atas lahan pertanian.

"Saya melihat dari kemungkinan yang ada. Jadi kalau kita lihat dari sisi teknologi yang tersedia, sumber daya yang tersedia kemudian kecepatan kita untuk membangun yang sekian Kilowatt, Gigawatt, saya sangat percaya PLTS itu yang memang harus dioptimalkan," ucap Fabby.
 
Fabby mengaku pihaknya telah melakukan studi pada 2014 terkait potensi penggunaan PLTS atap bisa menghasilkan 655 gigawatt (GW) untuk rumah di seluruh Indonesia. "Studi menunjukkan sebenarnya kalau katakan pelanggan PLN yang berlangganan listrik di atas 2.200 VA, itu (bisa) menggunakan PLTS minimum dua kWp," kata Fabby.
 
Menurutnya jika hal tersebut dilakukan sampai 2030, maka bisa mencapai 15-20 GW, bahkan bisa lebih. Fabby mengaku juga memasang PLTS di rumahnya dengan 5,5 kWp.
 
Baca juga: Anies Sebut Target Bauran Energi Terbarukan 23 Persen pada 2025 Mission Impossible
 

Pemasangan PLTS jangan dipersulit


Meski begitu pihaknya mendorong agar pemerintah tidak mempersulit regulasi pemasangan PLTS. Optimalisasi PLTS atap sangat tepat, apalagi dianggap tidak memerlukan APBN.
 
Selain itu, Fabby mengatakan upaya lainnya yang juga harus dilakukan untuk menaikkan bauran 23 persen di 2025 yakni dengan menambah penggunaan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan energi fosil.
 
Dia menyarankan jika ada PLTU yang tidak efisien lagi maka sebaiknya dipensiunkan dini sampai 2025. Fabby mencatat setidaknya ada sekitar 4,8 GW yang bisa berpotensi untuk dipensiunkan dini dari PLTU yang tidak efisien lagi.
 
Fabby menambahkan upaya tersebut juga sebagai bentuk untuk mencapai target Emisi Nol Bersih pada 2060 atau lebih cepat.
 
"Jadi kalau ini dilakukan terus, kita tidak membangun PLTU baru sampai 2030, saya kira target 23 persen bauran energi di 2025 itu bisa tercapai. Dan di 2030 kita bisa mendapat target energi baru terbarukan sekitar 40 sampai 45 persen," kata Fabby.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan