Berikut adalah perbandingan harga avtur di beberapa negara Asia Tenggara dan dampaknya terhadap harga tiket pesawat, dikutip dari laman Trading Economics.
Harga avtur di sejumlah negara Asia Tenggara
Berdasarkan data terbaru, harga avtur di kawasan Asia Tenggara bervariasi cukup signifikan. Di Indonesia, harga avtur saat ini berada di angka USD0,65 per liter, sedikit meningkat dari sebelumnya yang tercatat USD0,61 per liter.
Sementara di Vietnam, harga avtur lebih tinggi, yakni mencapai USD0,82 per liter, meski turun dari sebelumnya yang mencapai USD0,87 per liter.
Sedangkan Thailand memiliki harga avtur sebesar USD1,07 per liter, dan Filipina sedikit lebih tinggi di angka USD1,15 per liter.
Negara dengan harga avtur tertinggi di kawasan ini adalah Singapura, yang mencapai USD2,86 per liter. Sebagai hub penerbangan internasional utama di Asia, harga avtur yang tinggi di Singapura memengaruhi biaya operasional maskapai yang beroperasi di negara tersebut.
Di sisi lain, Malaysia mencatatkan harga yang lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangganya, yaitu sebesar USD0,48 per liter, memberikan keuntungan kompetitif bagi maskapai penerbangan yang berbasis di Malaysia.
Baca juga: Tiket Pesawat Masih Mahal, Ini Penjelasan Kemenparekraf |
Dampak terhadap harga tiket pesawat
Harga avtur yang berfluktuasi di setiap negara memengaruhi struktur biaya maskapai penerbangan, yang pada gilirannya dapat berdampak pada harga tiket pesawat.
Negara dengan harga avtur yang lebih tinggi, seperti Singapura dan Filipina, cenderung mengalami peningkatan harga tiket pesawat lebih besar dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki harga avtur lebih rendah, seperti Malaysia dan Indonesia.
Di Indonesia, meski harga avtur mengalami sedikit kenaikan, pemerintah dan maskapai berupaya menjaga stabilitas harga tiket pesawat dengan berbagai kebijakan. Namun, jika harga avtur terus naik, ada kemungkinan kenaikan harga tiket pesawat tidak bisa dihindari.
Sementara itu, maskapai yang berbasis di negara-negara dengan harga avtur yang lebih rendah, seperti Malaysia, mungkin memiliki fleksibilitas lebih besar untuk menawarkan harga tiket yang lebih kompetitif.
Hal ini dapat menarik lebih banyak penumpang, terutama dalam penerbangan jarak jauh yang membutuhkan konsumsi bahan bakar lebih besar.
Perbedaan harga avtur di negara-negara Asia Tenggara menjadi faktor penting dalam menentukan harga tiket pesawat di kawasan ini. Maskapai penerbangan perlu menyesuaikan strategi bisnisnya berdasarkan fluktuasi harga bahan bakar untuk tetap kompetitif di pasar.
Bagi penumpang, memahami faktor-faktor yang memengaruhi harga tiket dapat membantu mereka membuat keputusan yang lebih bijak saat merencanakan perjalanan udara. (Zein Zahiratul Fauziyyah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id