Jakarta: Keberadaan LRT Jabodebek memiliki nilai positif dari banyak sisi, terutama pada sisi pengurai kemacetan dan sarana menekan polusi udara.
Penggunaan sarana produksi dalam negeri dalam pengerjaan LRT Jabodebek yakni PT INKA menunjukkan kemandirian dan kemampuan bangsa Indonesia untuk teknologi transportasi perkeretaapian.
Sebelumnya, PT INKA juga membuat sarana LRT Sumatra Selatan dan Kereta Bandara serta sarana yang digunakan PT KAI sekarang.
"PT INKA ditempatkan sebagai industri strategis tidak harus ditargetkan memberikan keuntungan bagi negara. Namun diberi target menghasilkan karya yang unggul dan bermanfaat buat kemajuan teknologi transportasi Indonesia," kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusa, Djoko Setijowarno dalam keterangan tertulis, Rabu, 30 Agustus 2023.
Baca juga: Makin Banyak Masyarakat Naik LRT Jabodebek, Ini Jadwal Keberangkatan Awal dan Akhir |
Konstruksi aman
Djoko mengungkapkan, konstruksi LRT Jabodebek aman. Pasalnya, desain dan hasil pekerjaan LRT Jabodebek telah mendapatkan persetujuan dan sertifikasi dari Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR. Selain itu, seluruh pekerjaan dari proyek ini juga telah dilakukan pengujian oleh Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian (DJKA) serta telah mendapatkan penilaian sistem manajemen keselamatan perkeretaapian.
Ada 10 jembatan bentang panjang (elevated longspan) LRT Jabodebek, yaitu JORR, Cililitan, Cawang, Cikoko, Kali Bekasi, Kuningan, Ciliwung, Dukuh Atas, Cikunir, dan Halim.
Longspan Kuningan yang cukup menarik perhatian terdiri dari tiga bentang dengan konfigurasi 86,5 meter-148 meter-86,5 meter dan total panjangnya 321 meter. Sistem konstruksi adalah balanced cantilever dan single cell prestressed concrete box girder. Jumlah lintas (track) ganda dan pondasi tiang bor dengan diameter 1,8 meter.
Di sekitar perempatan Jalan Jend. Gatot Subroto dan Jalan H. Rasuna Said terdapat banyak gedung bertingkat, sehingga menjadi tantangan dalam membuat desain dan konstruksi jalan layang. Jembatan tiga bentang, yakni 321 meter dengan jari-jari lengkung 115 meter.
Konstruksi longspan di Kuningan dengan jari-jari 115 m mengingat kondisi lapangan, mengikuti trase jalan raya, sehingga tidak mungkin dibuat lebih besar lagi karena ada gedung-gedung tinggi di sekitarnya.
Konsekuensi berjalan di lengkung kecil, yaitu harus berjalan dengan kecepatan rendah. Bagi penumpang kereta api komuter atau angkutan kota yang penting adalah kepastian jadwal berangkat dan tiba di stasiun.
Baca juga: LRT Jabodebek Beroperasi, Pengguna Angkutan Umum Diharap Meningkat |
Tarif LRT
Terkait tarif, Djoko menuturkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan tarif LRT pada 19 Juli 2023 dengan tarif termurah untuk satu kilometer pertama Rp5.000 dan Rp700 untuk setiap kilometer berikutnya.
"Tarif untuk jarak terjauh adalah Rp27.500. dalam beberapa bulan setelah pengoperasian akan ditetapkan tarif khusus untuk menarik sebanyak mungkin masyarakat menggunakannya," sebut dia.
Melihat struktur tarif, lanjut Djoko, layanan LRT Jabodebek ditujukan untuk kelompok masyarakat menengah ke atas. Tujuannya, supaya warga dapat meninggalkan kendaraan pribadi untuk beralih memakai angkutan umum, sehingga dapat mereduksi kemacetan lalu lintas di jalan.
"Selain itu, setidaknya dapat membantu pula mereduksi polusi udara yang terjadi sekarang. Di sisi lain, kelompok masyarakat menengah ke bawah sudah disediakan KRL Jabodetabek dengan tarif yang lebih murah," tutur dia.
Adapun tarif LRT Jabodebek lebih tinggi dari tarif KRL Jabodetabek karena prasarana dan sarana semuanya baru.
Namun harus diupayakan, ongkos warga yang menggunakan tidak lebih dari Rp50 ribu untuk pulang pergi. Termasuk ongkos dari tempat tinggal menuju stasiun terdekat (first mile), menggunakan LRT Jabodebek dan stasiun tujuan menuju lokasi dikehendaki (last mile).
Hasil survey dia sebelum pandemi, rata-rata pengguna kendaraan pribadi dalam sehari menghabiskan ongkos transportasi per hari kisaran Rp75 ribu hingga Rp100 ribu. Kemudian, ada pembanding layanan Bus JR Connection yang cukup laris bertarif Rp20 ribu sekali perjalanan berhenti di pusat Kota Jakarta, seperti Kawasan Blok M dan Monas.
Secara umum, ia memulai LRT Jabodebek dalam kondisi laik operasi. Angkutan pemadu moda (feeder) berupa bus juga dikabarkan sudah disiapkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dengan biaya Rp5.000. Pentingnya aksesibilitas ke stasiun menjadi titik pelayanan LRT Jabodebek.
"Pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan akses yang mudah dan nyaman menuju stasiun tersebut. LRT Jabodebek adalah Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga seluruh stakeholder harus bekerja keras untuk menyukseskannya," jelas dia.
Baca juga: Luhut Kukuh LRT Harus Buatan Anak Indonesia |
Layanan pendukung
Terkait dengan layanan feeder, Djoko menambahkan, pentingnya ketersediaan moda transportasi yang dapat mengantarkan penumpang dari berbagai lokasi menuju stasiun LRT dengan aman dan nyaman. Selain itu, faktor keamanan juga menjadi hal yang perlu diperhatikan guna memberikan jaminan keselamatan bagi para penumpang.
"Untuk layanan angkutan umum yang terintegrasi dengan LRT Jabodebek hanya layanan di wilayah DKI Jakarta yang ia nilai sudah matang dan siap. Di wilayah Bekasi dan Depok, masih kurang. Di Depok bahkan belum terlihat ada layanan transportasi publik memadai," ungkap dia.
Menurutnya, supaya setiap pemerintah daerah yang wilayahnya dilewati lintasan layanan LRT Jabodebek mau mendukung. Kementerian Perhubungan dapat berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri.
"Ketika satu program strategis nasional dikerjakan di daerah, Kemendagri harusnya diajak supaya bisa mengkoordinasikan pemerintah daerah itu dan membuat aturan untuk dipatuhi pemerintah daerah. Kemendagri bisa memberikan warning kepada pemda untuk jauh-jauh hari mengalokasikan anggaran untuk rerouting layanan ataupun menyediakan bus," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di