Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Jika Bisnis dan Teknologi Bersatu, Siapkah Kita?

Medcom • 23 April 2023 12:06
PANDEMI covid-19 yang menghantam cukup keras, membuat dunia mengalami berbagai ketidakpastian, terutama di sektor ekonomi. Ditambah lagi, di tengah pandemi, terjadi berbagai konflik yang yang memengaruhi perekonomian global.
 
Akibat pandemi, laju pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia, termasuk Indonesia, mengalami penurunan. Meski pemulihan perekonomian sudah mulai terjadi, kita masih menghadapi masa sulit.
 
Saat ini Indonesia sedang berperang dengan kenaikan angka inflasi dan meningkatnya angka pengangguran akibat pandemi. Ekspansi perdagangan tahun ini juga mengalami pertumbuhan amat lambat. Salah satunya sebagai akibat dari penerapan kebijakan bisnis di Tiongkok selama pandemi.

Tahun lalu, Indonesia berhasil meraih pertumbuhan ekonomi lebih besar daripada yang diproyeksikan. Pemicu pertumbuhan yang terpenting adalah adanya adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Hanya saja, meski saat ini ditemukan banyak teknologi baru, tetap perlu waktu untuk menerjemahkan teknologi tersebut kemudian menjadikannya alat untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi.
 
Baca juga: Saham Masa Depan Membeku di Era Tech Winter

Pertumbuhan ekonomi Asia

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di Asia Timur, termasuk Asia Tenggara, diperkirakan akan mencapai lima hingga enam persen. Tantangan bagi Indonesia dalam mencapai stabilitas perekonomian adalah mempertahankan pertumbuhan ekonomi setidaknya pada level lima persen.
 
Cita-cita ini bisa dicapai, meskipun pada waktu bersamaan kita menghadapi banyak tantangan pasca penerapan kebijakan ekonomi makro dan stimulus moneter selama masa pandemi.
 
2023 juga merupakan waktu untuk menyiapkan diri menghadapi era sinergi antara bisnis dan teknologi. Di masa depan, bisnis yang digerakkan oleh sains (science driven business) akan berkembang pesat. Universitas Prasetiya Mulya telah melakukannya dengan cara meluncurkan program yang menggabungkan bisnis dan STEM (science, technology, engineering, math). Harapannya, sektor bisnis yang digerakkan oleh sains akan tumbuh subur di Indonesia.
 
Kita juga perlu lebih meningkatkan perhatian pada isu keberlanjutan sosial dan lingkungan, karena hal tersebut akan menjadi standar prosedur operasional dalam berbisnis secara global.
 
Terakhir, stabilitas perekonomian juga terkait erat dengan peningkatan kualitas SDM di dalam negeri. Pendidikan formal saja belum cukup tanpa peningkatan kemampuan literasi, keterampilan, dan kewirausahaan. Jika semua hal di atas bisa dicapai, maka masa sulit pascapandemi dan tahun pemilu 2024 akan bisa kita lalui dengan selamat.
 
Prof. Dr. Djisman Simandjuntak
Rektor Universitas Prasetiya Mulya

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan