Ilustrasi replika Kereta Cepat Jakarta-Bandung - - Foto: AFP/Bay Ismoro.
Ilustrasi replika Kereta Cepat Jakarta-Bandung - - Foto: AFP/Bay Ismoro.

Memoles Transportasi Massal Demi Mimpi Nol Emisi Karbon

Husen Miftahudin • 14 Oktober 2022 21:23
MEMOLES moda transportasi massal jadi upaya pemerintah menekan angka kemacetan sekaligus mewujudkan nol emisi karbon atau net zero emissions. Meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) gencar membangun jalan tol, kalau tak ada upaya memperbaiki transportasi massal seperti kereta api, maka runtuh sudah mimpi tersebut.
 
Transportasi massal jelas jadi andalan, selain kendaraan ramah lingkungan, dalam mewujudkan target bebas emisi karbon di 2060. Kereta api dinilai memiliki jejak karbon terendah di antara semua sarana transportasi utama. Perjalanan kereta api hanya menciptakan seperdelapan jejak karbon perjalanan udara dan sepertiga dari kendaraan di jalan raya.
 
Kereta cepat

Moda transportasi massal satu ini paling dinanti, dan jadi proyek prestisius Jokowi. Bagaimana tidak, kereta api saat ini yang paling 'kencang' mentok di angka 120 kilometer (km) per jam. Itu pun tak semua kereta api. Cuma ada lima kereta api jarak jauh (KAJJ) yang punya kecepatan seperti itu.
 
Kelimanya adalah KA Argo Sindoro (Gambir-Semarang Tawang pp), KA Argo Muria (Gambir-Semarang Tawang pp), KA Bima (Gambir-Surabaya Gubeng pp), KA Sembrani (Gambir-Surabaya Pasarturi pp), dan KA Turangga (Bandung-Surabaya Gubeng pp).
 
Sedangkan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), yang kini masih dalam proses pembangunan, punya kecepatan hingga 350 km per jam. Tak hanya cepat, KCJB juga mengunggulkan kenyamanan karena punya cabin noise yang lebih rendah sehingga mampu meredam getaran dan suara di dalam kereta dengan lebih optimal.
 
Jokowi bilang, pembangunan KCJB bakal rampung dan mulai beroperasi tahun depan. Saat ini, progres pengerjaan infrastruktur tersebut sudah mencapai 88,8 persen.
 
"Saya tadi mendapatkan keterangan bahwa progresnya sudah mencapai 88,8 persen secara keseluruhan. Untuk peluncuran, nanti operasional insyaallah kurang lebih Juni 2023," beber Jokowi saat meninjau proyek kereta cepat di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 13 Oktober 2022.
 
Dengan adanya infrastruktur transportasi darat yang menyuguhkan kecepatan luar biasa, perekonomian antardaerah menjadi semakin kuat. Titik-titik perekonomian baru ikut tumbuh dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
"Mobilitas orang dan barang bisa menjadi cepat dan daya saing kita juga akan semakin kuat. Kemudian ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Jakarta, di Bandung, juga di Kabupaten Bandung," tutur Jokowi.
 
Jika sudah rampung, Kepala Negara menggadang-gadang KCJB menjadi bagian konektivitas antarnegara, seperti yang digagas negara-negara ASEAN. KCJB akan diintegrasikan dengan pelabuhan ataupun bandara, sehingga menjadi bagian konektivitas lintas negara.
 
"Ini memang kereta api cepat yang pertama di kawasan, di ASEAN, dan kita mengharapkan nanti terjadi konektivitas antarnegara, entah disambungkan itu dengan pelabuhan, entah itu disambungkan dengan bandara," tutur Jokowi.
 
Dengan dibangunnya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Jokowi berharap mobilitas orang dan barang akan meningkat dan cepat. Hal itu juga akan meningkatkan daya saing perekonomian.
 
Selain itu, Jokowi berharap timbul efek pengganda ekonomi dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. "Kemudian ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Jakarta ada, di Bandung ada, kemudian di Kabupaten Bandung juga terjadi," ujar dia.
 
Baca juga: Presiden: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bukan Proyek Bantuan

 
KCJB memangkas waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung menjadi 40 menit dari sebelumnya tiga jam. Proyek ini memiliki panjang trase 142,3 km dengan tipe struktur elevated sepanjang 82,7 km dan sisanya berupa 13 tunnel dan subgrade.
 
Kereta cepat ini akan berhenti di empat stasiun sepanjang lintasan, yaitu Stasiun Halim (Jakarta), Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar (Bandung).
 
Moda Raya Terpadu
 
Selanjutnya Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta yang dibangun dalam empat fase. Sistem transportasi rel angkutan cepat ini membentang di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dengan total lintasan mencapai hampir 124 km.
 
Fase 1 dibangun jalur kereta sepanjang 16 km yang meliputi 10 km jalur layang dan enam km jalur bawah tanah. Terdapat tujuh stasiun layang, di antaranya Lebak Bulus (lokasi depo), Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sedangkan enam stasiun bawah tanah dimulai dari Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
 
Untuk fase 2 membentang sepanjang 11,8 km dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat. Fase 2 melanjutkan koridor utara-selatan fase 1 yang telah beroperasi sejak 2019 lalu. Fase 2 terdiri dari dua tahap, yaitu fase 2A dan fase 2B.
 
Fase 2A terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah (Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota) dengan total panjang jalur sekitar 5,8 km. Sedangkan Fase 2B terdiri dari dua stasiun bawah tanah (Mangga Dua dan Ancol) dan satu depo di Ancol Barat dengan total panjang jalur sekitar enam km.
 
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Anies mendukung proyek pekerjaan MRT fase 2 berjalan tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat anggaran. Berdasarkan proyeksi, fase 2 MRT yang terdiri dari tiga paket, yakni CP 201, CP 202, dan CP 203, selesai pada 2028.
 
"Ini kegiatan penting karena pembangunan MRT akan terus berjalan ke depan. Jakarta sebagai kota modern yang nantinya akan menjadi pusat perekonomian, bukan hanya Indonesia, tetapi juga kawasan Asia Tenggara, sehingga kita harus menyiapkan transportasi umum massal yang bisa menjangkau seluruh wilayah DKI Jakarta," jelas Anies di Plaza BEOS Kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu malam, 10 September 2022.
 
Fase 3 atau MRT East West Line Balaraja-Cikarang akan dibangun sepanjang 84,102 km. Kemudian untuk Fase 4 dirancang sepanjang 12 km dengan rute Fatmawati-Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
 
Lintas Raya Terpadu
 
Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta yang merupakan sistem lintas rel terpadu kini telah memiliki jalur sepanjang 5,8 km dan melayani enam stasiun. Dalam perjalanannya, LRT Jakarta direncanakan akan dibangun dalam tiga fase, lintasan selatan-utara.
 
Fase 1, yang kini sudah beroperasi, menghubungkan Kelapa Gading hingga Velodrome memiliki enam stasiun, yakni Pegangsaan Dua, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian, dan Velodrome.
 
Sedangkan fase 2B (masih dalam studi kelayakan) menghubungkan Velodrome-Klender dengan empat stasiun, yakni Pemuda, Pulogadung, Jayakarta, dan Klender. Fase 3B, yang juga masih dalam studi kelayakan, direncanakan menghubungkan Klender-Halim dengan empat stasiun: Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu Utara, Kalimalang, dan Halim.
 
Untuk fase 2A (rencana konstruksi), sebagai lintasan utara, akan menghubungkan Kelapa Gading-Jakarta International Stadium (JIS) akan memiliki tujuh stasiun, di antaranya Pegangsaan Dua, Kelapa Nias, Boulevard Gading, Sunter Timur, Gelanggang Remaja, Sunter Barat, dan JIS.
 
Fase 3A yang juga sebagai lintasan utara (dalam studi kelayakan), akan menghubungkan JIS-Rajawali dengan empat stasiun. Di antaranya Stasiun Martadinata, Benyamin Sueb, Kemayoran, dan Rajawali.
 
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan stasiun KCJB dan stasiun kereta LRT akan diintegrasikan di wilayah Halim, Jakarta. "Diintegrasikan di situ, termasuk bus juga ada," kata Plt Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulmafendi. Menurutnya, hal tersebut merupakan upaya untuk mewujudkan integrasi antarmoda.
 
Presiden Direktur PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, di stasiun kereta cepat yang berlokasi di Halim terdapat pula stasiun kereta LRT yang sengaja dibangun untuk terintegrasi.
 
"Hal ini benar-benar kita pikirkan, walaupun dalam jangka pendek belum 100 persen ideal tapi saya yakin walaupun stasiun kereta cepat berada di luar kota, tapi kita akan membuat bagaimana membuat masyarakat itu mudah menggunakannya," ujar Dwiyana.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan