Ilustrasi. FOTO: Sequis Life
Ilustrasi. FOTO: Sequis Life

Memasyarakatkan Asuransi Kesehatan di Indonesia

Angga Bratadharma • 19 Juni 2021 17:35

Kemudian, tambahnya, melihat kebutuhan dan menyesuaikan dengan karakteristik produk asuransi. Lalu, masih kata Evan, mempelajari produk asuransi tersebut. "Kita melihat dulu kebutuhan dan berapa kita mau mengeluarkan untuk untuk beli asuransi. Asuransi bukan sekali beli lalu selesai tapi komitmen jangka panjang. Jadi pelajari dulu asuransi," ucapnya.
 
Olahraga dan pola makan
 
Selain mempunyai produk asuransi kesehatan, menjaga kesehatan juga bisa dilakukan melalui olahraga. Tentunya olahraga yang dimaksudkan adalah yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan seseorang dan disertai pola makan dan istirahat yang memadai. Jika kesemuanya bisa terjaga bukan tidak mungkin kesehatan akan terkelola secara baik.

Terkait olahraga, Dokter Umum di RS Siloam Hospital Lippo Village Karawaci Adrian Setiaji mengatakan, seseorang harus memastikan dalam kondisi yang sehat. Jangan lupa melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan melakukan pendinginan sesudah berolahraga. Kebiasaan tiba-tiba berolahraga, menurutnya, bisa berdampak tidak baik terhadap kesehatan jantung.
 
Jika ingin lebih optimal, tak ada salahnya sering melakukan medical check up untuk mengetahui kondisi jantung, pembuluh darah, dan lain sebagainya.
 
Memasyarakatkan Asuransi Kesehatan di Indonesia
Sumber: Sequis Life
 
"Olahraga tentu harus disesuaikan dengan kondisi seseorang. Sedangkan makanan yang berlemak dan goreng-gorengan itu risiko semua tapi tidak langsung misal (menyerang) ke jantung. Tapi yang berlemak atau santan terlalu banyak menaikkan kadar lemak dan bisa memicu penyumbatan," tuturnya.
 
"Minuman dan makanan manis juga sama. Mekanisme gula itu bisa meningkatkan penyumbatan dan memicu terjadi peradangan atau luka di pembuluh darah. Kalau pembuluh darah luka bisa terjadi pembekuan darah. Karenanya makanan ini (terlalu manis, berlemak, dan terlalu banyak santen) yang harus kita tahan," tuturnya.
 
Kekebalan kelompok
 
Lebih lanjut, menciptakan kekebalan kelompok sangat penting saat ini guna memutus mata rantai penyebaran covid-19. Apalagi, Indonesia kembali dilanda 'serangan' covid-19. Tak main-main, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan jumlah kasus positif covid-19 di Jakarta yang terjadi sekarang merupakan rekor tertinggi selama masa pandemi 1,5 tahun.
 
"Jakarta masih dalam masa pandemi dan hari ini jumlah kasus positif merupakan angka rekor tertinggi selama masa pandemi 1,5 tahun. Perlu intervensi ekstra dari seluruh komponen baik pemerintah maupun warga untuk menegakkan protokol kesehatan sebagai ikhtiar mencegah paparan covid-19," kata Anies, dilansir dari postingan Instagram pribadinya, Sabtu, 19 Juni 2021.
 
Dalam postingannya, ia mengatakan, pandemi yang tengah terjadi disebabkan oleh penularan virus dari orang ke orang, dari pertemuan, dan interaksi terutama interaksi yang tidak menaati protokol kesehatan. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk memastikan menaati protokol kesehatan seperti memakai masker, membatasi jumlah orang di ruangan, dan jaga jarak.
 
"Ini bukan semata-mata untuk menegakkan aturan, tetapi untuk melindungi kita semua. Menaati aturan berarti menghargai sesama dan nyawa orang lain. Jalankan tugas melindungi sesama anak bangsa ini dengan sepenuh hati, tanggung jawab, dan disiplin," kata Anies.
 
Mengutip data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, kasus covid-19 di Indonesia bertambah 12.990 pada Jumat, 18 Juni 2021. Total kasus konfirmasi positif di Indonesia mencapai 1.963.266 Penambahan kasus lebih banyak ketimbang Kamis, 17 Juni 2021, yakni 12.624. Ini merupakan penambahan kasus paling tinggi sejak Februari 2021.
 
Penambahan kasus ini berdasarkan pemeriksaan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM). "Adapun kasus sembuh bertambah 7.907 orang. Total kasus sembuh menjadi 1.779.127 orang," ungkap data Satgas Penanganan Covid-19.
 
Pasien meninggal akibat covid-19 bertambah 290 hari ini. Total korban jiwa menjadi 54.043 orang. Sementara itu, jumlah suspek sebanyak 111.635 orang. Virus korona telah tersebar ke-34 provinsi dan 510 kabupaten/kota. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan kenaikan kasus akan terjadi hingga tujuh pekan setelah libur Lebaran 2021.
 
Kenaikan kasus diprediksi berlangsung hingga awal Juli 2021. Budi menyebut ada beberapa daerah dengan peningkatan kasus cukup tinggi, seperti Kudus dan Bangkalan. Kenaikan kasus di Kudus disebabkan klaster ziarah. Sementara itu, kenaikan kasus di Bangkalan terjadi karena banyaknya pekerja migran yang pulang ke kawasan tersebut.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan