Federasi sepak bola dunia (FIFA) telah memutuskan untuk mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Keputusan itu disampaikan Rabu 29 Maret malam WIB.
"Karena keadaaan saat ini, FIFA telah memutuskan untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 2023," tulis pernyataan di situs resmi FIFA.
Meskipun tidak tau pasti apa yang dimaksud FIFA dengan menyebut 'keadaan saat ini', yang pasti setelah pembatalan tersebut, Indonesia mengalami banyak kerugian. Dari dana triliunan rupiah untuk persiapan perhelatan tersebut, hingga sanksi yang berpotensi membuat Indonesia tidak bisa eksis di pentas internasional.
Asal tahu saja, banyak yang beranggapan bahwa biang keladi batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Tanah Air ini tak terlepas dari kepentingan politik. Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak kehadiran Timnas Israel U-20 dalam perhelatan Piala Dunia U-20.
Baca juga: Kata Erick Thohir setelah Menyelamatkan Indonesia dari Sanksi Berat FIFA |
Dalam wawancara ekslusif dengan Najwa Shihab di kanal YouTube Najwa Shihab yang dirilis pada Selasa, 4 April 2023, Ganjar menjelaskan penolakan dirinya terhadap kehadiran Timnas Israel U-20 adalah bentuk sikap atas tindakan Israel ke Palestina. Secara historikal Indonesia memiliki kedekatan dengan Palestina.
Bahkan, Ganjar juga secara terang-terangan, penolakannya tersebut bukan perintah dari Ketua Umum Partai PDI-P Megawati. Hanya saja, dia mengakui dirinya dan Megawati memiliki pandangan yang sama terhadap Israel.
Kerugian demi kerugian
Tak hanya mematahkan cita-cita para punggawa Timnas muda RI untuk merasakan euforia dan pengalaman bermain di Piala Dunia, kerugian demi kerugian pun juga dirasakan oleh Indonesia dari segi ekonomi karena kegagalan menjadi tuan rumah acara besar tersebut.Pemerintah telah menggelontorkan sejumlah dana untuk infrastruktur, perbaikan venue, dan persiapan penyelenggaraan lainnya, yang sebenarnya telah menciptakan dampak ekonomi yang positif.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkap dampak kerugian akibat pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia diperkirakan mencapai Rp3,7 triliun. Estimasi itu didapat dari hilangnya potensi kunjungan wisatawan mancanegara dan penonton yang akan menyaksikan ajang sepak bola itu.
Sandi menjelaskan kunjungan wisatawan mancanegara yang terdampak langsung sekitar 1.500. Ditambah suporter dari 50 negara peserta Piala Dunia U-20, sehingga wisatawan yang berkunjung diperkirakan mencapai 50 ribu orang. Sedangkan, target pendapatan berbasis jumlah penonton, kata dia, sekitar dua juta orang dalam pertandingan yang sudah disusun di enam kota.
Baca juga: Indonesia Cuma Dikasih Sanksi Administrasi Usai Dicoret sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 |
"Itu total lebih dari dua juta sampai 2,3 juta penonton dan minimal dampaknya itu mencapai Rp3,7 triliun dan ini kerugian yang sangat besar," ujar Sandiaga.
Selain hilangnya potensi kunjungan wisatawan, Sandi juga menyebut kerugian dari renovasi venue. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Pemuda dan Olahraga telah melakukan sejumlah renovasi dengan nilai anggaran Rp500 miliar.
Ekonomi yang dihasilkan dari gelaran Piala Dunia
Pusat Kajian Iklim Usaha LPEM FEB UI merinci jika Piala Dunia U-20 jadi digelar dengan aman, terdapat potensi tambahan perputaran uang di perekonomian Indonesia (output perekonomian) sebesar Rp7,59 triliun.Dari perputaran uang tersebut, dapat tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp3,95 triliun. Selain itu, akan tercipta pula pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp1,57 triliun, pendapatan pajak dan non pajak pemerintah sebesar Rp264 miliar dan kesempatan kerja untuk 44.019 orang (kemungkinan sebagian besar bersifat temporer).
"Kesemua nilai ekonomi tersebut adalah potensi dampak ekonomi jika Piala Dunia U-20 jadi digelar dengan sukses dan aman di Indonesia," tulisnya.
Namun sayang seribu sayang, gelaran itu pun batal dan dampak ekonomi yang akan tercipta itu kandas.
Nasib UMKM
Gara-gara pembatalan tersebut, banyak para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terkena imbasnya. Pasalnya, banyak pelaku UMKM yang telah menjadi mitra penyelenggara merugi lantaran telah membuat banyak produk terkait Piala Dunia U-20.Ketua Umum Asosiasi Industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumandiri) Hermawati Setyorinny berharap ada solusi konkret dari PSSI maupun pemerintah dari persoalan itu.
"Juga solusi bagaimana agar produk-produk (merchandise) dari indonesia tetap digunakan sebagai merchandise U-20 di negara tuan rumah pengganti Indonesia," ujar Hermawati.
Salah satu Perajin suvenir di Kota Solo terpaksa menelan pil pahit kekecewaan setelah mengetahui Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia khususnya di Solo. Pasalnya, para perajin terlanjur membuat sampel produk souvenir yang akan digunakan untuk Piala Dunia U-20.
Baca juga: Kerugian Indonesia Usai Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 |
Salah satunya dialami seorang perajin suvenir wayang di Solo, Margono, 45. Perajin wayang asal Jebres tersebut mengaku kecewa dan berusaha legowo begitu mendengar kabar batalnya pagelaran Piala Dunia U-20.
"Saya sudah terlanjur membuat sampel produk dan mengirimkan ke dinas terkait. Kami mengirimkan delapan sampel produk," beber perajin yang menjadi langganan suvenir kegiatan skala nasional dan internasional tersebut.
Masih ada secercah cahaya meski batal berlaga
Terlepas dari pembatalan tersebut, Pusat Kajian Iklim Usaha LPEM FEB UI menilai potensi sepak bola Indonesia masih besar jika pada masa mendatang jika dikelola dengan profesional, mengingat jumlah penonton fanatik yang besar.Namun ada beberapa tantangan yang perlu dilakukan yaitu meyakinkan lembaga olahraga internasional, Indonesia masih layak menjadi tuan rumah ajang lain, mencari solusi permanen atas keikutsertaan Israel dalam berbagai ajang olah raga, melakukan perencanaan dan antisipasi yang lebih baik untuk penyelenggaraan ajang
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id