Menteri keuangan keluarga
Peran ibu juga tak kalah pentingnya di kehidupan keluarga dalam membantu terwujudnya keluarga yang bahagia, sejahtera, dan makmur. Sebagai ibu rumah tangga, sering kali peran seorang ibu dipersepsikan sebagai 'menteri keuangan' dalam keluarga karena ibulah yang harus mengelola pengeluaran keuangan untuk keluarganya. Seorang ibu harus bijak menyikapi kondisi keuangan keluarga dalam kondisi apa pun, khususnya dalam situasi keuangan keluarga yang lagi sulit.Dengan bijak seorang ibu harus bisa membuat skala prioritas, mengelola berapa pun penerimaan uang yang diperoleh dari penghasilan seorang suami agar dapat mencukupi semua kebutuhan keluarganya. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua suami memiliki penghasilan yang besar dan kaya. Karena itu, peran ibu sebagai 'menteri keuangan' dalam keluarga menjadi sangat penting, bagaimana mencukupi semua pengeluaran dengan penghasilan suami yang pas-pasan.
Untuk itu, seorang ibu harus mampu mengalokasikan pengeluaran uang untuk kebutuhan keluarga sehari-hari, kebutuhan bulanan, kebutuhan tahunan, maupun mengantisipasi pengeluaran-pengeluaran yang tak terduga lainnya. Di sinilah peran ibu sebagai salah satu pahlawan keuangan sering diuji. Karena, dalam kondisi keterbatasan penghasilan yang diperoleh suami, ternyata masih mampu mengalokasikan biaya sekolah anak anaknya sampai selesai perguruan tinggi.
Anak yang mandiri finansial
Anak sebagai anggota keluarga termuda juga perlu diberikan edukasi pengelolaan keuangan secara sederhana. Dimulai dengan pemahaman mengenai pentingnya mengelola uang saku yang diterima dari orangtuanya. Uang saku yang diterima oleh anak-anak tidak selalu harus dihabiskan, tetapi bisa ditabung untuk membeli sesuatu di kemudian hari.Sedapat mungkin pengeluaran anak-anak didasarkan atas suatu kebutuhan, bukan suatu keinginan sehingga dapat mencegah anak menjadi konsumtif. Oleh karena itu, sejak dari muda, seorang anak harus dibiasakan memiliki sifat hemat dan budaya menabung. Dengan menanamkan prinsip hidup hemat dan rajin menabung sejak usia muda, diharapkan saat dewasa budaya tersebut dapat memudahkan kehidupan mereka di kemudian hari.
Setiap orangtua pasti memimpikan anaknya kelak menjadi manusia yang bisa hidup mandiri secara finansial. Dengan demikian, secara finansial sudah tidak lagi bergantung kepada orangtuanya lagi. Semakin banyak generasi muda yang mandiri secara finansial, semakin cepat kita menjadi bangsa yang sejahtera dan makmur karena kemakmuran bangsa kita berasal dari kemakmuran di dalam keluarga.
Dengan begitu, seorang anak diharapkan mampu menjadi pahlawan keuangan bukan hanya bagi dirinya sendiri, melainkan juga bagi keluarga maupun bangsa.
*Tulisan ini merupakan pendapat pribadi dan dikutip dari Mediaindonesia.com.
Agus Sugiarto
Kepala Departemen OJK Institute
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News