Heru mengatakan, meninggalnya suporter Persija di area parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) merupakan ranah hukum dan telah ditindak langsung oleh pihak kepolisian.
Atas dasar tersebut, Heru meminta PSSI bersikap adil dan melakukan evaluasi atas sanksi yang telah dikeluarkan.
"Kami tidak menerima keputusan PSSI. Karena PSSI tebang pilah dalam memberikan sanksi, kami kecewa terhadap PSSI karena tidak adil terhadap Persib dan Bobotoh," ujar Heru disela-sela aksi unjuk rasa di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu, 13 Oktober 2018.
Baca: Tuntut Keadilan PSSI, Ribuan Bobotoh Geruduk Gedung Sate
Terlebih, lanjut Heru, sanksi yang dijatuhkan PSSI dilakukan sepihak karena tidak melibatkan elemen lainnya termasuk Persib dan Bobotoh. Sanksi yang terkesan instan pun dinilai Heru karena PSSI panik serta mencari aman atas beberapa kasus gesekan antarsuporter yang pernah terjadi.
"Sanksi-sanksi yang diberikan harus memiliki visi yang jelas. PSSI menjadikan Persib kelinci percobaan atas aturan yang tidak jelas ini," ungkap Heru.
Heru pun menilai, langkah PSSI dengan adanya sanksi tersebut sebagai upaya menjegal Persib untuk juara musim 2018 ini. Pasalnya Persib tidak diperbolehkan melangsungkan laga kandang serta lima pemain pilar termasuk tiga asing mendapat sanksi tanpa ada kejelasan sejak awal jatuhnya sanksi.
"Persib tim juara bukan tim yang hanya dijadikan mesin ATM PSSI," tegas Heru.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami@medcom_olahraga
Video: M Fadli Persembahkan Emas dari Cabor Balap Sepeda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)