Siswa kelas X SMKN 1 Janti Kota Malang itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) selama empat hari. Dimas yang menjadi korban akibat kericuhan suporter pada laga Arema FC kontra Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Minggu lalu, meninggal, Rabu 18 April pukul 16.00 WIB.
Sebelum dimakamkam, jenazah warga Kepuh, Kecamatan Sukun, Kota Malang itu disalatkan di Masjid Al Munir. Ribuan Aremania memadati kawasan tersebut sejak sore hari. Salah satu pentolan Aremania, Udin Muharto, mewakili seluruh suporter mengucapkan belasungkawa atas tragedi itu.
"Dia (Dimas) terjebak dalam musibah di kota kita sendiri. Semoga tahun ini terakhir dan tahun berikutnya tidak sampai ada lagi korban nyawa Aremania," kata Udin usai pemakaman.Baca juga: Pemain dan Pelatih Arema Jenguk Korban Kericuhan di Stadion Kanjuruhan
Udin mengungkapkan dalam waktu dekat bakal digelar koordinasi antar Aremania se-Malang Raya dengan manajemen Arema FC untuk membahas peristiwa tersebut.
"Semua sakit hati dan kecewa dengan kondisi manajemen serta kondisi klub kita saat ini. Tapi kita harus bisa menahan diri. Ke depannya kita semoga bisa lebih baik lagi," terangnya.
Dimas dikabarkan terjatuh dari pagar tribun saat laga Arema FC kontra Persib Bandung. Dimas sempat dirawat di RSI Aisyiyah, sebelum dilarikan ke UGD RSSA.
Video: PSSI Masih Kumpulkan Bukti-Bukti Kerusuhan di Laga Arema Vs Persib
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)