\ Menpora Setuju KLB PSSI Digelar Besok, Ini Alasannya
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

Jelang KLB PSSI

Menpora Setuju KLB PSSI Digelar Besok, Ini Alasannya

Bola pssi kemenpora kongres pssi Kongres Luar Biasa PSSI
Patrick Pinaria • 01 November 2019 21:01
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali punya sikap positif terhadap perubahan jadwal Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Ia sepakat KLB PSSI digelar pada Sabtu 2 November.
 
PSSI memutuskan melakukan perubahan jadwal KLB PSSI menjadi 2 November. Awalnya, jadwal KLB direncanakan digelar pada Januari.
 
Namun, para voter mengusulkan mempercepat jadwal KLB PSSI. PSSI pun menerima usulan tersebut dan disampaikan kepada FIFA. Hingga akhirnya, PSSI memutuskan menggelar KLB pada 2 November.
  Keputusan PSSI mengubah jadwal KLB ternyata mendapat komentar miring. Bahkan, beberapa komentar miring itu dilontarkan oleh salah satu calon ketua umum PSSI yang siap terpilih dalam KLB tersebut, yakni La Nyalla Mattalitti.
 
Ia menolak keras dengan perubahan jadwal tersebut karena disebutnya tidak sejalan dengan arahan FIFA. Gara-gara perubahan jadwal itu pula ia memutuskan untuk tidak menghadiri KLB.
 
"Saya sudah sampaikan, selama kongres digelar 2 November maka saya menarik diri," ujar La Nyalla saat ditemui di sela kunjungannya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat (1/11/2019).
 
Perbincangan soal KLB PSSI ternyata mendapat perhatian dari Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali. Namun, ia mencoba untuk menyikapi KLB dengan positif. Pria kelahiran Gorontalo itu justru mendukung penuh KLB digelar besok karena sudah memiliki keabsahannya dari FIFA.
 
Dukungan Menpora terhadap KLB PSSI itu dinyatakan langsung oleh pihak Kemenpora melalui rilis pada Jumat 1 November.
 
"Kemenpora berpandangan bahwa pelaksanaan KLB PSSI tgl 2 Nov 2019 dapat diterima keberadaan pelaksanaannya, karena berdasarkan laporan Pengurus PSSI (Sekjen PSSI) pada tanggal 19 Oktober 2019 kepada Sesmenpora, maka PSSI sudah menunjukkan copy dokumen surat dari FIFA bahwa pelaksanaan KLB tgl 2 Nov 2019 sudah sepengetahuan FIFA dan bahkan akan dihadiri oleh perwakilan FIFA," demikian pernyataaan pihak Kemenpora melalui rilis pada Jumat (1/11/2019).
 
Lebih lanjut, Menpora juga memastikan akan hadir dalam pembukaan KLB tersebut. Kehadiranya menjadi salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam pembenahan sepak bola nasional.
 
Berikut rilis mengenai sikap Kemenpora terhadap pelaksanaan KLB PSSI pada 2 November:
 
1. Kemenpora berpandangan bahwa pelaksanaan KLB PSSI pada 2 Nov 2019 dapat diterima keberadaan pelaksanaannya, karena berdasarkan laporan Pengurus PSSI (Sekjen PSSI) pada 19 Oktober 2019 kepada Sesmenpora, maka PSSI sudah menunjukkan copy dokumen surat dari FIFA bahwa pelaksanaan KLB tgl 2 Nov 2019 sudah sepengetahuan FIFA dan bahkan akan dihadiri oleh perwakilan FIFA.
 
2. Namun demikian, tanpa mengurangi rasa hormat pada Pengurus PSSI yang sudah berkomunikasi dengan FIFA, Sesungguhnya pada tanggal 18 Oktober 2019, Kemenpora telah mengirimkan surat ke FIFA dengan tujuan untuk memastikan apakah legitimasi KLB PSSI pada 2 Nov 2019 sah atau tidak. Surat Kemenpora tersebut kemudian direspons oleh FIFA pada 22 Oktober 2019, yang intinya KLB PSSI tersebut sah sepengetahuan FIFA dan akan dihadiri oleh perwakilan FIFA.
 
Dengan demikian Kemenpora dapat menerima rencana PSSI untuk mengadakan KLB PSSI dengan persyaratan (sebagaimana tertuang dalam surat rekomendasi Kemenpora tertanggal 31 Oktober 2019 bagi pelaksanaan KLB PSSI): PSSI mengadakan KLB harus sesuai ketentuan Statuta FIFA, UU SKN dan Statuta PSSI; seandainya ada persoalan hukum dalam dan/atau sebagai akibat KLB tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab PSSI; dan Pengurus PSSI diminta untuk segera menyampaikan laporan penyelenggaraan KLB PSSI kepada Menpora.
 
3. Terkait dengan beredarnya informasi dan foto-foto bahwa Menpora hanya menerima kedatangan salah satu calon Ketum PSSI saja, maka hal itu adalah sama sekali tidak benar. Pada dasarnya, Menpora sangat welcome pada calon mana pun yang akan bertamu sejauh waktu memungkinkan.
Faktanya, beberapa calon telah diterima oleh Menpora tanpa ada pretensi apapun selain untuk saling tukar informasi bagi kemajuan persepakbolaan nasional. Selain itu, Menpora juga tidak memiliki keberpihakan pada salah satu calon, karena selain bertentangan dengan netralitas pemerintah dalam proses pemilihan pimpinan cabang olahraga, juga agar tidak diasumsikan oleh FIFA sebagai bentuk campur tangan pemerintah, karena bertentangan dengan Pasal 14 dan 19 Statuta FIFA.
 
4. Bagi pemerintah, KLB diharapkan berlangsung sukses, lancar, demokratis dan dapat menghasilkan kepengurusan PSSI baru yang reformis yang mampu merespons keprihatinan publik tidak hanya terhadap tata kelola manajemen, juga prestasi timnas senior terkecuali patut diapresiasi sejumlah prestasi Timnas U-16 dan U-19 akhir-akhir ini.
 
5. Pemerintah dan publik memiliki tuntutan tinggi pada PSSI, karena tanpa ditekan seperti itu, dikhawatirkan kondisi perkembangannya tidak akan banyak berubah. Oleh karena momentum KLB PSSI ini harus menjadi saat yang tepat untuk konsisten berbenah, dan apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 tahun 2021.
 
6. Menpora Zainudin Amali sejauh ini konfirmasi direncakan akan hadir pada pembukaan KLB. Hal ini selain sebagai bentuk dukungan kritis pemerintah terhadap pembenahan persepakbolaan nasional, juga karena menurut info dari PSSI, utusan FIFA dan AFC sudah hadir di Jakarta untuk mengikuti KLB PSSI.
 

Video: Pemain Timnas U-16 Alfin Lestaluhu Meninggal Dunia
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ACF)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif