Malang: Pemain Metro FC terlihat masih nervous alias grogi saat dikalahkan Arema FC 1-5 pada pertandingan babak 64 besar zona 5 Piala Indonesia 2018. Hal itu dikatakan oleh Pelatih Metro FC, Fery Taufiq.
Sikap grogi ditunjukkan para pemain Metro saat babak pertama. Alhasil, kiper Metro FC, Karyawan Yudik Raharjo harus memungut bola dari gawangnya sebanyak empat kali pada 45 menit pertama.
"Jadi babak pertama mereka mengalami nervous, ya menghadapi pemain-pemain yang lebih senior dan yang levelnya lebih tinggi. Jadi mereka bermain sambil melihat pemain lawan itu," kata Fery.
Meskipun sama-sama tim asal Malang, Fery mengaku kedua tim ini memiliki nasib yang berbeda. Metro merupakan tim yang berada di Liga Indonesia 3. Sedangkan Arema berada di kasta tertinggi yakni di Liga Indonesia 1.
"Jadi pemain kami ada sungkannya dan segan untuk main berduel. Tapi babak kedua baru kami instruksikan bahwa pertandingan sepak bola itu sama, mereka bisa main keras, kita juga harus keras, kulturnya Malang jangan ditinggalkan," bebernya.
Metro FC sendiri mengaku mendapatkan banyak sekali pelajaran dalam laga tersebut. Salah satunya memahami bagaimana cara bermain tim level atas.
"Aliran bola kami juga kalah. Mungkin kalau dibilang pengalaman semua mendapatkan, baik dari kiper, belakang, tengah, depan. Semua mendapat pengalaman berharga, termasuk cara bermain itu yang kami harus tiru dari Arema," ungkapnya.
Sedanglan, Kapten tim Metro FC, Achmad Soleh mengaku para pemainnya telah bermain dengan maksimal dalam laga itu. Bahkan sebagai senior, dirinya telah menginstruksikan para pemain muda lainnya untuk bermain lepas.
"Jangan sungkan. Mungkin di babak pertama kita masih kurang, jadi kordinasi masalah komunikasi yang berpengaruh. Untuk masalah sungkan itu lebih tidak ke arah situ. Jadi kita saling salah komunikasi saja," pungkasnya.
Persib Bandung Bantah Tuduhan Pengaturan Skor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(FIR)