\ Kongres Luar Biasa PSSI: PSSI Disarankan membentuk Tim Litbang
Ketua PSSI Askot Kota Malang, Haris Thofly (Foto: medcom.id/Daviq Umar)
Ketua PSSI Askot Kota Malang, Haris Thofly (Foto: medcom.id/Daviq Umar)

Kongres Luar Biasa PSSI

PSSI Disarankan Punya Lembaga Penelitian dan Pengembangan

Bola pssi Kongres Luar Biasa PSSI
Daviq Umar Al Faruq • 20 Juli 2019 06:10

PSSI Disarankan membentuk Tim Litbang yang bertugasmerumuskan aturan sepak bola di Indonesia. Sehingga, tidak akan ada lagi aturan yang berubah ketika PSSI berganti kepemimpinan.


Malang: PSSI akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 27 Juli 2019 besok. KLB ini memiliki tiga agenda utama, yakni revisi statuta PSSI, revisi Kode Pemilihan PSSI, dan memilih anggota baru untuk Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).
 
Ketua PSSI Askot Kota Malang, Haris Thofly menyarankan dalam KLB tersebut perlu juga membahas adanya inovasi baru untuk PSSI. Salah satunya membentuk lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang) untuk merumuskan aturan sepak bola di Indonesia.
 
"Di PSSI harusnya ada tim pemikir. Tim litbang. Dibentuk adhoc, dibentuk khusus," katanya.
  Haris menambahkan Tim Litbang tersebut harus dibentuk secara khusus agar tidak terganggu meski PSSI mengalami pergantian kepengurusan. Dengan begitu, rencana dan strategi (renstra) pengembangan sepak bola di Indonesia dapat tetap berlanjut.

Baca:Belum Menyerah Kejar Pogba, Juventus Tawarkan Uang Plus Tiga Pemain


"Karena selama ini setiap ada nakhoda baru di PSSI, konsepnya berubah, renstra nya berubah. Jadi Tim Litbang ini bekerja dan digaji untuk itu. Mungkin diberi waktu satu tahun dulu untuk berproses," bebernya.
 
Tim Litbang tersebut disarankan pula bisa menggandeng sejumlah kalangan, tidak hanya pelaku-pelaku sepak bola saja. Bisa dari akademisi, pengusaha bahkan politisi. Hanya saja harus di luar kelembagaan PSSI
 
"Litbang itu nanti bisa meneliti SWOT (strength, weakness, opportunity dan threat). Jadi PSSI ini mau dibawa kemana? Untuk industri, hiburan masyarakat kah atau untuk pemersatu bangsa," terang Dosen FH UMM ini.
 
Dengan adanya Tim Litbang ini, PSSI diharapkan dapat merumuskan pranata dan regulasi yang bagus untuk sepak bola di Indonesia. Terutama regulasi yang tidak membuka adanya peluang untuk melakukan kecurangan seperti match fixing.
 
"Tim Litbang diharapkan bisa membenahi konsep hukum PSSI dengan tetap bersumber ke FIFA. Regulasi yang pasal karet atau multi tafsir itu harus dibenahi. Aturan, visi, keterikatan dan lain sebagainya," jelasnya.

Baca juga:Atlet Atletik Indonesia Sumbang Tiga Medali Emas ASG 2019


Sementara itu, untuk ketua umum PSSI, Haris berharap sosok yang terpilih benar-benar mampu memajukan sepak bola di Indonesia. Sosoknya boleh siapa saja asal tidak berseberangan dengan pemerintah.
 
"Paling tidak dengan Kemenpora. Sehingga cepat memikirkan prestasi, tidak hanya organisasi," pungkasnya.
 
Sebelumnya diberitakan, pada Kongres Luar Biasa PSSI di Ancol, 27 Juli nanti, akan dipilih anggota Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan. Mereka nantinya yang akan menyaring calon Ketua Umum PSSI untuk dipilih pada Kongres Tahunan pada 2020.
 
Pemilihan Ketum PSSI akan dilakukan pada Kongres Biasa atau Kongres Tahunan pada Januari 2020. Dalam Kongres Tahunan ini, juga akan dipilih dua Wakil Ketua Umum dan 12 anggota Komite eksekutif untuk periode empat tahun ke depan (2020--2024).
 
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
 
Video:?Ahsan/Hendra Raih Tiket Semifinal Indonesia Open

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ACF)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif