Solo: Persebaya Surabaya sempat berada di atas angin saat adu penalti melawan PSMS Medan di babak delapan besar Piala Presiden 2018, Sabtu 3 Januari sore WIB. Momen itu terjadi ketika Otavio Dutra maju sebagai penendang kelima Bajul Ijo.
Kala itu, bila saja tembakan penaltinya berhasil menjebol gawang PSMS yang dijaga Abdul Rohim, maka tiket semifinal Piala Presiden 2018 langsung digenggam Persebaya. Tetapi sayang, tembakannya ditepis oleh kiper Ayam Kinantan.
Padahal, Otavio Dutra dikenal sebagai penembak jitu. Ia sangat jarang gagal menunaikan tugas sebagai eksekutor penalti. Bahkan, bek tengah asal Brasil itu memiliki kemampuan eksekusi tendangan bebas yang mumpuni.
Namun, apa yang terjadi di Stadion Manahan, Solo kemarin seperti di luar perkiraan. Tembakan Dutra yang diarahkan ke sisi kiri kiper tampak lemah. Tidak heran bila Abdul Rohim bisa sigap mengamankan bola.
Dutra menyatakan kekalahan Persebaya tak terlepas dari kesalahan dirinya. Meski dia mengaku tidak tertekan sama sekali sewaktu mengambil penalti tersebut.
"Itu sudah jelas kesalahan saya. Ini tidak bicara mental atau tekanan. Saya yang sepenuhnya melakukan kesalahan. Saya mengambil pilihan menembak ke sebelah kiri kiper. Tapi ternyata kiper juga bisa menebak dengan tepat arah bola," kata Otavio Dutra.
Dalam adu penalti itu Persebaya kalah 3-4 dari PSMS. Dengan begitu skor akhir menjadi 7-6 untuk kemenangan PSMS karena dalam waktu normal skor berakhir 3-3. (liga-indonesia.id)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KRS)