Diperkenalkan sebagai pelatih anyar Italia, Mancini mengaku merasakan hal yang emosional. Sebab ia mengganggap hal ini momen terindah yang akhirnya datang kepadanya.
"Saya emosional, karena bangku tim nasional bukan sesuatu yang sepele. Saya bangga, sebab pertama kali datang ke Coverciano, saya masih merupakan skuat tim U-14 pada 1978, kini saya kembali datang ke sini dengan status pelatih tim nasional. Itu menjadi sesuatu hal yang indah yang terjadi," ujar Mancini membuka pernyataan perdananya sebagai pelatih Italia.
Tak lupa pelatih berusia 53 tahun itu membeberkan peran komisioner FIGC (PSSI-nya Italia) Roberto Fabbricini dan Michele Uva yang meyakinkan dirinya untuk menangani timnas Italia.Klik di sini: Amankan Laga Persija vs Home United, Keamanan SUGBK Diberlakukan Tiga Lapis
Mancini merupakan satu-satunya pelatih yang ditunjuk dari deretan kandidat yang muncul. Sebelumnya ada Claudio Ranieri, Carlo Ancelotti, Antonio Conte, hingga Vincenzo Montella disebut-sebut sebagai pengganti Gian Piero Ventura yang dipecat November lalu.
“Saya pikir menjadi pelatih timnas adalah aspirasi tertinggi yang dimiliki seorang pelatih, maka di setiap momen karier ada keputusan yang harus diambil," terang mantan striker Lazio tersebut.
Bagi Mancini, ini adalah waktu yang tepat untuk menangani pelatih timnas. Setelah sekian lama hanya menukangi klub.Klik di sini: Juventus Pamerkan Jersey Kandang untuk Musim Depan
"Ada yang lebih memilih klub dan ingin melihat pemain setiap hari. Saya telah melatih klub selama bertahun-tahun dan ini adalah waktu yang tepat menangani timnas, karena kami harus melakukan sesuatu untuk tim nasional," terangnya.
Mancini ditugaskan untuk mengangkat perfoma La Nazionale setelah terpuruk lantaran gagal menembus putaran final Piala Dunia 2018. Kontraknya akan berakhir seusai penyelenggaran Piala Eropa 2020.
Jelang Asian Games 2018: Eko Yuli Siap Tampil Maksimal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)