Sebelumnya, Francesco Guidolin yang ditendang manajemen. Ia dianggap tidak bisa membangkitkan motivasi para pemain sehingga prestasi The Swans tak kunjung meningkat.
Namun, nasib serupa dialami oleh Bradley.Alih-alih bakal bangkit di tangan Bradley, Swansea justru semakin terpuruk. Selama 11 pertandingan, ia hanya mampu membawa Swansea meraih kemenangan dua kali. Sisanya, mereka menelan delapan kali kekalahan dan dua kali imbang. Gara-gara serangkaian hasil buruk itu, Swansea harus terpuruk di posisi 19 yang merupakan zona degradasi dengan mengoleksi 12 poin.
Usai memecat Bradley, manajemen gencar mencari kandidat pelatih anyar. Dari informasi yang dihimpun nama Ryan Giggs dan Chris Coleman terdepan untuk menggantikan Bradley.
Isu Giggs merapat ke Swansea kian terasa lantaran pada Oktober Giggs sempat melakukan komunikasi dengan Swansea. Selain itu, Bos Swansea, Huw Jenkins dikenal sebagai pengagum Giggs. Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari Swansea atau Giggs.
Tidak hanya Giggs, Coleman juga disebut-sebut bisa melatih Swansea. Pengalaman empat tahun berseragam Swansea membuat ia dijagokan menggantikan Bradley.
Meski ia masih loyal melatih timnas Wales, tidak menutup kemungkinan bisa tergoda dengan mahar selangit yang ditawarkan Swansea.
Sementara itu, mantan asisten pelatih Manchester United Rene Meulensteen berharap Giggs bisa bergabung dengan Swansea. Alasannya, Giggs dianggap cocok melatih Swansea.
"Saya tidak setuju dengan anggapan Ryan (Giggs) tidak memiliki pengalaman melatih. Dia sempat menjadi asisten pelatih Manchester United," kata Rene.
"Apakah itu waktu yang tepat baginya? Dia harus memulai dari suatu tim. Dan dalam berbagai kesempatan ketika ia dikaitkan dengan Swansea pada Oktober, saya rasa itu menjadi klub yang tepat bagi dirinya," tegas Rene. (BBC)
Video: Swansea City Pecat Pelatih Bob Bradley
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)