Selain tidak banyak pemain berlabel bintang yang tersedia, sekalipun ada, umumnya pemain-pemain itu tidak bisa tampil di kompetisi Eropa seperti Liga Champions atau Liga Europa karena sudah didaftarkan oleh klub sebelumnya.
Namun demikian, bukan berarti tidak ada pembelian besar yang terjadi di bursa transfer Januari. Sepanjang sejarahnya, banyak juga klub-klub yang berani menggelontorkan uang besar untuk merekrut pemain baru di tengah kompetisi.
Salah satunya adalah Chelsea. Pada musim pertengahan musim 2010--2011, The Blues berani merogoh kocek 50 juta Poundsterling untuk memboyong Torres dari Liverpool.
Baca:5 Pembelian Terbaik Sepanjang Sejarah Bursa Transfer Januari
Sayangnya, "perjudian" Chelsea yang kala itu dilatih Carlo Ancelotti gagal berbuah manis. Torres gagal mewujudkan ekspektasi klub hingga akhirnya kini dia harus menjalani karier dengan dipinjamkan ke klub lain.
Selain Torres, ternyata banyak pemain berlabel bintang lainnya yang gagal bersinar setelah diboyong pada bursa transfer Januari. Metrotvnews.com telah merangkum lima pembelian terburuk yang pernah terjadi sepanjang sejarah bursa transfer Januari. Berikut di antaranya:
5. Fernando Morientes (Real Madrid ke Liverpool)

Morientes tampil mengesankan ketika dipinjamkan Real Madrid ke AS Monaco pada musim 2003--2004. Dia sukses membawa Monaco tampil di final Liga Champions dan menyabet gelar top skorer.
Di musim berikutnya, ia kembali ke Madrid namun gagal mendapatkan tempat di skuat utama El Real yang kala itu baru merekrut Michael Owen dari Liverpool.
Morientes akhirnya dijual ke Liverpool pada pertengahan musim 2004--2005 dengan mahar 9 juta Poundsterling. Berharap bisa menemukan kembali ketajamannya, Morientes justru tampil melempem. Dia hanya mencetak 12 gol dalam 60 laga yang dimainkannya selama satu setengah musim di Anfield.
4. Alfonso Alves (Heerenveen ke Middlesbrough)

Bermodalkan penampilan impresif di Heerenveen dengan koleksi 37 gol dalam satu musim, Alfonso Alves sukses memikat hati manajemen Middlesbrough.
Klub Liga Primer Inggris itu pun akhirnya berani memecahkan rekor transfer klub dengan menggelontorkan dana 20 juta Euro untuk membawa Alves keluar dari Liga Belanda pada deadline transfer Januari 2008.
Sayang, harapan tinggal harapan. Alves yang diharapkan bisa jadi andalan di lini depan, justru gagal menunjukkan ketajamannya. Ia hanya mampu mencetak total 13 gol selama satu setengah musim mempekuat The Boro.

3. Juan Cuadrado (Fiorentina ke Chelsea)

Pelatih Jose Mourinho sukses meyakinkan manajemen Chelsea untuk memboyong Juan Cuadrado dari Fiorentina pada Februari 2015. Dana 26 juta Poundsterling pun digelontorkan Roman Abramovich meski saat itu kompetisi sudah setengah jalan.
Sayangnya, intuisi Mourinho tidak tepat kali ini. Cuadrado gagal menunjukkan performa ciamik seperti yang ditampilkannya bersama Fiorentina. Dia cukup kesulitan beradaptasi dengan atmosfer sepak bola Inggris.
Walhasil, Cuadrado harus sering duduk di bangku cadangan. Dalam setengah musim pertamanya, Cuadrado memainkan 14 laga namun gagal mencetak gol. Kubu Chelsea pun dibuat kecewa hingga akhirnya memutuskan meminjamkannya ke Juventus dalam dua musim terakhir.
2. Andy Carroll (Newcastle United ke Liverpool)

Panic buying atau pembelian panik. Mungkin ini yang terjadi pada Liverpool ketika memboyongnya dari Newcastle United pada deadline transfer Januari 2011.
Carroll diboyong untuk menggantikan peran Fernando Torres yang dilego ke Chelsea beberapa hari sebelumnya. Mahar 30 juta Poundsterling pun rela digelontorkan The Reds demi membawa striker jangkung tersebut ke Anfield.
Sialnya, uang tersebut malah berujung sia-sia lantaran Carroll tidak mampu menunjukkan ketajaman seperti ketika bersama Newcastle United. Dia akhirnya hanya bertahan dua setengah musim di Anfield lantaran hanya mengoleksi 11 gol. The Reds akhirnya melepas Carroll ke West Ham United dengan harga 15 juta Poundsterling.
1. Fernando Torres (Liverpool ke Chelsea)

Chelsea menjadi tim yang paling sering melakukan blunder di bursa transfer Januari. Dan perekrutan Fernando Torres adalah blunder terbesar yang pernah dilakukan The Blues.
Torres direkrut Chelsea dari Liverpool pada Januari 2011 dengan mahar 50 juta Poundsterling. Jumlah tersebut memecahkan rekor transfer termahal yang terjadi di jendela transfer tengah musim.
Sayang seribu sayang, perjudian yang dilakukan Chelsea kala itu kembali tidak berbuah manis. Torres gagal menunjukkan performa gemilang seperti yang ditampilkannya saat bersama Liverpool.
Problematika cedera serta ekspektasi yang kelewat tinggi dari publik menggerus kepercayaan diri pemain berjuluk El Nino tersebut. Torres hanya mencetak satu gol dari 18 laga yang dimainkannya selama setengah musim pertama di Chelsea.
Di musim-musim berikutnya, performa Torres tidak kunjung membaik hingga akhirnya Chelsea meminjamkannya ke AC Milan, lalu dilepas ke klub pertamanya, Atletico Madrid.
Video: Jelang Piala Presiden 2017
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)