Bradley sebetulnya baru menjadi pelatih Swansea pada 3 Oktober atau tepatnya 85 hari lalu. Ketika itu, ia ditunjuk untuk menggantikan Francesco Guidolin yang dipecat karena membuat Swansea terpuruk.
Alih-alih bakal bangkit di tangan Bradley, Swansea justru semakin terpuruk. Selama 11 pertandingan, ia hanya mampu membawa Swansea meraih kemenangan dua kali. Sisanya, mereka menelan delapan kali kekalahan dan dua kali imbang. Gara-gara serangkaian hasil buruk itu, Swansea harus terpuruk di posisi 19 yang merupakan zona degradasi dengan mengoleksi 12 poin.
Melihat hasil-hasil tersebut, manajer Swansea akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kontrak Bradley. Sebagai gantinya, Swansea akan ditangani sementara oleh anggota staf pelatih Alan Curtis dan Paul Williams.
"Mohon maaf kami kehilangan Bradley setelah hanya melatih dalam periode singkat. Sayangnya, kinerjanya tidak bekerja sesuai dengan rencana. Kami merasa harus memuat perubahan selama setengah musim ke depan di Liga Primer Inggris," ujar presiden Swansea Huw Jenkins.
"Setelah klub melewati masa sulit, kami harus mencoba dan menemukan solusi untuk kami agar bisa keluar dari situasi ini. Tetapi, saya mengapresiasi Bradley. Ia adalah pria yang baiik. Orang baik yang maksimal dalam menjalani pekerjaan. Kami mengharapkan yang terbaik untuknya di masa depan," lanjutnya.
Swansea dikabarkan sudah memasukkan sejumlah kandidat untuk mencari pengganti Bradley. Di antaranya, pelatih Wales, Chris Coleman, Ryan Giggs, Alan Pardew, dan Juergen Klinsmann. (Sportsmole)
Video: Chelsea Incar Jan Oblak dan Donnarumma
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(PAT)