\ 1971: Lahirnya Si Jenius Pep Guardiola
Pep Guardiola (Foto: OLI SCARFF / AFP)
Pep Guardiola (Foto: OLI SCARFF / AFP)

Pada Hari Ini

1971: Lahirnya Si Jenius Pep Guardiola

Bola pada hari ini
Krisna Octavianus • 18 Januari 2017 08:25
medcom.id, Jakarta: Hari ini, 46 tahun yang lalu merupakan hari bersejarah dalam dunia sepak bola. Seorang pelatih jenius lahir ke dunia dengan nama Josep 'Pep' Guardiola Sala.
 
Guardiola lahir di Santpendor, Spanyol pada 18 Januari 1971. Dia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Adik bungsunya, Pere kini menjabat sebagai agen dari Guardiola.
 
BACA:Arsenal Tawarkan Alexis Sanchez ke Juventus Demi Pjanic
  Pep pertama kali mengenal sepak bola pada usia 13 tahun dengan bergabung ke akademi Barcelona. Enam tahun menimba ilmu, Guardiola akhirnya dipromosikan ke tim B Barcelona dan menghabiskan dua tahun di sana sebelum akhirnya masuk ke tim utama pada 1990.
 
Legenda sepak bola Belanda, Johan Cryuff adalah orang yang pertama kali mencium bakat Guardiola yang berposisi sebagai gelandang bertahan. Cruyff yang saat itu menjabat pelatih Barca, memberikan kesempatan Guardiola bermain di tim utama.
 
Kesempatan itu tidak disia-siakan Guardiola yang mampu jadi salah satu andalan Barca di lini tengah. Selama 11 tahun mengabdi, Guardiola sukses membantu Barca merebut sejumlah gelar bergengsi, di antaranya enam titel La Liga dan Piala Eropa (sekarang Liga Champions).
 
Pada usia 30, Guardiola memutuskan hengkang dari Barca dan mencari pengalaman baru bermain di luar negeri. Sayang kariernya kurang berjalan mulus. Guardiola tak mampu bersinar saat bermain untuk Brescia (2001--2002), AS Roma (2002--2003), Al Ahli (2003--2005), dan pensiun di Dorados (2005--2006).
 
Usai pensiun, Guardiola mengambil cuti setahun, sebelum akhirnya kembali ke Barcelona sebagai pelatih Tim B pada 2007. Setahun membesut Tim B, Guardiola bak mendapatkan durian runtuh ketika dipercaya menukangi tim senior Barca untuk menggantikan Frank Rijkaard.
 
Dengan rekam jejaknya yang masih minim, banyak orang pesimistis Guardiola bisa melanjutkan sukses yang diraih Rijkaard.
 
Namun, semua keraguan tersebut langsung terbantahkan saat Guardiola sukses membawa Barcelona menyapu bersih enam gelar juara di musim perdananya. Total, selama empat musim di Camp Nou, Guardiola sukses meraih 14 trofi juara, dan membuatnya jadi pelatih tersukses dalam sejarah Barcelona.
 
Gaya bermain Barca di bawah arahannya pun kian terkenal. Guardiola menekankan para pemainnya untuk terus menguasai bola dan menerapkan pola total football yang dipelajarinya dari Cruyff. Taktik yang diterapkannya itu kemudian dikenal dengan sebutan tiki-taka.
 
Selama empat tahun mengabdi untuk Barcelona, Guardiola tidak pernah absen menyumbangkan gelar juara, hingga akhirnya ia memutuskan mundur pada 2011--2012 dan mengambil cuti satu tahun untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya di Amerika Serikat.
 
Awal 2013, Guardiola memutuskan mengakhiri masa cutinya dan kembali melatih. Ia sepakat menukangi raksasa Jerman, Bayern Muenchen, sebagai pengganti Jupp Heynckes yang memutuskan mundur usai musim 2012--2013.
 
Di bawah arahan Guardiola, Bayern terus melanjutkan dominasinya di Jerman. Terakhir, ia masih mempersembahkan gelar Bundesliga dan Piala Jerman. Total, ia memberikan tujuh gelar untuk Bayern.
 
BACA:Pekan Depan, Orsolini Resmi Milik Juventus
 
Kini, pelatih berlabel jenius itu menukangi Manchester City. Ia sedang masuk dalam masa-masa keterpurukan karena The Citizens kesulitan untuk memenangi beberapa laga penting, termasuk kalah telak 0-4 dari Everton akhir pekan ini.
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(KRS)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif