medcom.id, Canberra: Pemain timnas Australia yang merupakan keturunan Indonesia, Massimo Luongo, langsung naik daun seusai tampil impresif di Piala Asia 2015. Di ajang empat tahunan itu, Luongo berperan penting mengantarkan Australia jadi juara setelah menang atas Korea Selatan di laga final.
Dalam laga yang berkesudahan 2-1 itu, Luongo sukses mencetak gol pembuka untuk Australia pada menit ke-45. Sayang, Australia tak bisa memastikan kemenangan lebih cepat lantaran gelandang Korsel, Heung Min Son mencetak gol balasan pada menit ke-91. "Socceroos" baru memastikan diri sebagai pemenang usai James Troisi mencetak gol pada menit ke-105.
Luongo tampil impresif sepanjang 120 menit pertandingan. Kontribusinya untuk Australia lantas diganjar gelar pemain terbaik. Kontan, pencapaiannya itu langsung sambut positif para pengamat sepak bola. Tak tanggung-tanggung, pengamat sampai melabeli Luongo sebagai salah satu pemain yang berpotensi diminati klub-klub besar Eropa.
Meski banjir pujian, Luongo tetap membumi. Ketimbang memikirkan bermain di klub top Eropa, Ia mengaku hanya ingin menjaga performanya tetap maksimal pada saat ini. Termasuk performa di tim kasta ketiga Liga Inggris 2014-15, Swindon Town.
"Saya tidak khawatir dengan masa depan. Jika saya mampu menjaga kemampuan pada level ini, masa depan itu akan datang dengan sendirinya. Saat ini saya sangat menikmati momen ini (Juara Piala Asia). Empat hari kemudian saya akan kembali lagi ke Swindon. Berada di Swindon tidak sulit karena teman-teman saya di sana seperti keluarga," ujar Luongo seperti dikutip abc.net.au.
Sebagai tambahan informasi, Luongo merupakan pemain Australia berdarah campuran. Ayahnya, Mario Luongo, berasal dari Italia. Sedangkan ibunya, Ira, berasal dari Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Kakek Luongo, almarhum AA Siradjuddin, merupakan Sultan Bima dan Dompu dari pulau Sumbawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(HIL)