Menurut laporan The Metropolitan Police, setidaknya terdapat tujuh orang yang ditangkap karena melakukan aksi anarkis di Stadion London, Kamis 27 Oktober waktu setempat.
Suporter West Ham dan Chelsea yang sama-sama berasal dari London mulai terlibat friksi menjelang laga berakhir. Situasi semakin memanas setelah Chelsea berhasil memperkecil kekalahan menjadi 2-1.
The Hammers memang unggul lebih dulu lewat gol yang dicetak Cheikhou Kouyate (menit ke-11) dan Edimilson Fernandes (menit ke-48). Chelsea baru memperkecil lewat aksi Gary Cahill pada menit akhir pertandingan.
Fan Chelsea dan West saling ejek di Stadion London. (AFP PHOTO / Ian KINGTON)

Koin, kursi penonton dan benda-benda asing lain sempat dijadikan alat bagi para suporter untuk melancarkan tindakan terlarang ini. Namun, aksi tersebut tidak berlangsung lama karena pihak pihak kepolisian dan keamanan lapangan langsung bertindak tegas.
"Tujuh orang sudah kami tangkap dengan tuntutan melakukan aksi kekerasan di ruang publik. Selain itu, masih terdapat 30 orang lainnya yang dianggap berperilaku tidak baik menjelang pertandingan," tulis sebuah pernyataan dalam Metropolitan Police.
Klik: Sikat Sampdoria, Juventus Duduk Nyaman di Puncak Klasemen
Selain kepolisian, pihak West Ham United juga berjanji memberikan sanksi berat kepada para fansnya yang terlibat kerusuhan. Seperti tertuang dalam situs resmi West Ham, mereka dilarang menyaksikan secara langsung tim idolanya bertanding.
"Sanksi ini memang sengaja diberikan untuk mencegah terjadinya aksi yang sama dalam pertandingan sepak bola lainnya," tulis pernyataan tersebut. (sportsfan.com)
Video: Parade Gol Indah Babak 16 Besar Liga Inggris
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)