medcom.id, Malang: Arema Cronus dan Mitra Kukar terancam sanksi denda Rp50 juta pasca kericuhan antar pemain dalam pertandingan leg kedua Piala Jenderal Sudirman (PJS), di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu 17 Januari malam WIB.
Saat dikonfirmasi, CEO Mahaka Sport and Entertainment, Hasani Abdulgani, menyebut, sanksi akan dijatuhkan menunggu hasil akhir penilaian panitia. Sesuai regulasi perkelahian yang melibatkan tiga pemain atau lebih bisa didenda Rp50 juta.
"Jika terbukti bersalah, otomatis langsung dipangkas uang depositnya dari Mahaka," ujar Hasani, Senin (18/1/2016).
Wasit mengganjar kartu merah pemain tengah Arema Cronus Espinosa Mossi dan Abdul Gamal dari Mitra Kukar usai terlibat cekcok di lapangan.
Menanggapi hal tersebut, General Manajer Arema, Rudy Widodo, menyerahkan sepenuhnya kepada Mahaka selaku panitia. Selama sesuai koridor dan regulasi turnamen, pihaknya akan patuh kepada keputusan akhir.
"Biar diselidiki dulu oleh panitia, insiden ini menjadi pelajaran bagi pemain," jelasnya dihubungi secara terpisah.
Rudy menyayangkan insiden tersebut masih tersaji di kancah sepak bola Indonesia. Seharusnya, para pemain menjunjung tinggi sportivitas selama pertandingan dan tidak mudah terprovokasi maupun memprovokasi pemain lain.
Ia berharap, panitia memproses masalah tersebut secara benar tanpa ditunggangi pihak luar. Akan tetapi, Rudy menilai pengusiran Mossi adalah keputusan kurang tepat.
"Banyak saksi yang menilai Mossi tidak melakukan apa-apa, justru ia dilanggar pemain lawan. Mungkin pandangan kami dengan wasit berbeda melihat insiden itu. Apapun keputusannya kami taati," terang pengusaha travel ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KRS)