medcom.id, Jakarta: Kepengurusan PSSI periode 2015-2019 hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya rencananya akan dilantik Juni mendatang. Kepengurusan ini tetap akan dilantik walau tanpa keabsahan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan.
Hinca memperkirakan pelantikan akan dilaksanakan pada Juni. Hal itu dilakukan karena rencananya PSSI akan lebih dulu menghadiri kongres FIFA ke 65 pada 29 Mei di Zurich, Swiss.
"Kami memperkirakan pelantikan pada akhir Juni karena memperhitungkan waktu untuk keberangkatan pada kongres FIFA ke 65 di Swiss. Selama masa itu, PSSI akan segera mengatur dan mempersiapkan pelantikan kepengurusan baru. Tetapi kami tidak akan tunggu Menpora karena PSSI anggota KONI. Jadi yang harus melantik adalah KONI, sesuai dengan AD/ ART KONI," tutur Hinca kepada wartawan, Rabu 20 Mei.
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, terkesan tutup mata soal pelatikan pengurus baru PSSI. Gatot justru lebih tertarik membahas soal adanya nama Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Tono Suratman, di daftar pengurus PSSI periode 2015--2019. Gatot merasa Tono sudah menyalahi aturan ketika setuju menjadi bagian dari PSSI.
"Memang KONI mempunyai wewenang terhadap segala cabang-cabang olahraga. Dalam konteks ini, saya tidak mempermasalahkan hal itu. Kami (Kemenpora) hanya mau meminta konsistensi Tono. Saya sempat bertemu Tono setelah PSSI dibekukan. Ia mengatakan akan netral dan tidak berpihak pada siapa pun," ungkap Gatot.
Sepak terjang Tono memang layak menjadi sorotan. Awalnya, ia setuju Menpora membekukan PSSI pada 17 April. Namanya pun tercantum di dalam surat ketika itu. Namun sehari berselang, Tono justru turut hadir dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, di Surabaya. Bahkan, ia secara langsung membuka gelaran KLB yang memunculkan La Nyalla Mattalitti sebagai ketua umum itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(HIL)