\ Menpora Belum Sepenuhnya Restui Indonesia Super Competition 2016
Menpora Imam Nahrawi (kiri) bersama Ketua Tim Adhoc Reformasi Sepak Bola Agum Gumelar (Foto: MTVN/Rendy)
Menpora Imam Nahrawi (kiri) bersama Ketua Tim Adhoc Reformasi Sepak Bola Agum Gumelar (Foto: MTVN/Rendy)

Menpora Belum Sepenuhnya Restui Indonesia Super Competition 2016

Bola kisruh pssi
Kautsar Halim • 24 Februari 2016 17:26
medcom.id, Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi belum merestui sepenuhnya rencana penyelenggaraan turnamen Indonesia Super Competition (ISC) 2016. Menpora mengaku masih khawatir kenangan buruk Liga Super Indonesia (LSI) tahun lalu kembali terulang.
 
Seperti diwartakan sebelumnya, PT Liga Indonesia bersama sejumlah klub LSI bakal memutar ISC dalam waktu dekat ini. Event tersebut sengaja memiliki format turnamen jangka panjang, demi mensiasati kerinduan seluruh insan sepak bola atas penyelenggaraan kompetisi liga domestik.
 
Menanggapi rencana itu, Menpora mengaku sudah menerima proposal dari pihak yang bakal menaungi ISC. Sayangnya, beragam proses verifikasi turnamen masih belum dilakukan.
  "Permintaan untuk menggelar ISC masih dipelajari. Saat ini belum bisa diputuskan karena saya tak ingin ada kejadian seperti 2015 lalu (LSI). Jadi, kalau ISC itu berjalan tidak boleh ada lagi yang nunggak pajak, dan tidak boleh ada lagi yang nunggak kontrak pemain," kata Imam dalam jumpa pers di media center Kemenpora, Rabu (24/2/2016).
 
Sepak bola Indonesia dibekukan pemerintah karena ditemukan berbagai macam penyelewengan tugas yang dilakukan PSSI. Di antaranya, PSSI memilih klub yang kurang tepat untuk LSI dan bahkan ada indikasi mafia sepak bola juga.
 
Berembus kabar, Kemenpora bakal menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI untuk menyikapi persoalan tersebut. Nantinya, pengurus PSSI yang baru diharapkan Imam bisa bersinergi dengan baik bersama pemerintah.
 
"Iya, rencana untuk menggelar KLB itu sudah ada. Bahkan permintaan itu lebih banyak datang dari klub-klub di Indonesia. Saya belum bisa sebutkan klub mana saja, karena terlalu banyak laporan yang datang kepada saya," tandas Imam.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RIZ)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif