Pengoleksi 22 caps bersama timnas Italia itu memiliki gaya bermain yang keras dan tajam di lini depan. Selain itu, Delvecchio bisa bermain sebagai gelandang, penyerang tengah, atau winger.
Namun, berkat keahliannya di bola-bola atas, Delvecchio kerap dipercaya menjadi target man. Akan tetapi, skill dalam memberikan assist juga mumpuni.
Delvecchio yang lahir dan dibesarkan di kota Milan memilih sepak bola untuk menjadi sandaran hidupnya. Ia memulai karier sebagai pesepak bola profesional bersama tim junior Inter Milan. Lalu, pada 1991 ia bergabung bersama tim senior La Beneamata.
Kebersamaan Delvecchio dengan Inter hanya berlangsung semusim. Pada 1992 -- 1993, ia memilih hengkang ke Venezia. Namun, ia hanya semusim berseragam Venezia. Dua tahun selanjutnya, ia hengkang ke AS Roma. Dan di sinilah, awal mula karier cemerlang Delvecchio.
Bersama Francesco Totti, Gabriel Batistuta, dan Vincenzo Montella, Delvecccio mampu mengukir prestasi. Puncaknya, pada 2000 -- 2001, ia mempersembahkan gelar scudetto untuk I Gialorossi. Tidak berhenti sampai di situ, ia juga menembus skuat Italia di Piala Eropa 2000. Sayang, pada ajang itu, Delvecchio hanya membawa Gli Azzurri menjadi finalis, setelah kalah dari Prancis.

Marco Delvecchio nomor punggung 11. (Foto: AFP/ Gabriel Bouys)
Total caps Delvecchio di Roma sebanyak 269. Ia juga menorehkan 77 gol. Tetapi, kebersamaan 10 tahun harus berakhir pada 2005. Seiring dengan hadirnya muka-muka baru di Roma, nama Delvecchio perlahan meredup.
Namun, ia tidak menyerah begitu saja. Selepas membela Roma, ia sempat membela Brescia, Parma, Ascoli, dan Pescatori Ostia.
Usai gantung sepatu, pria 34 tahun itu tidak mau jauh-jauh dari sepak bola. Ia diketahui menjadi komentator sepak bola di sebuah radio di italia.
Selain itu, ada keahlian lain yang dimiliki Delvecchio. Ia mampu memukau penonton dengan tarian. Situasi itu terjadi ketika Delvecchio tampil di acara "dancing with the stars" bersama penari profesional Sara Di Vaira. Gara-gara acara itu, Delvecchio dikabarkan memadu kasih dengan sang penari.
Bagi Anda yang menjadi fan setia Delvecchio ada kabar baik. Ya, Delvecchio dijadwalkan bakal memperkuat skuat Calcio Legend untuk melawan Primavera Baretti yang berisi pemain legendaris Indonesia dan sempat berguru di Italia seperti Kurniawan Yulianto, Yeyen Tumena, Alex Pulalo, dan Imran Nahumarury.
Menurut Grande Evento selaku promotor acara, Delvecchio beserta 16 legenda sepak bola Italia lainnya akan tiba di Jakarta pada 19 Mei. Mereka akan melakoni berbagai kegiatan selama tiga hari berada di Indonesia. Mulai dari menggelar coaching clinic, meet and greet, dan melakoni laga eksebisi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)