medcom.id, Jakarta: Bursa calon ketua umum PSSI semakin panas. Selain jenderal aktif dan purnawirawan, tokoh sepak bola Indonesia juga turut 'bertanding' untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di PSSI.
Salah satu nama calon yang mencuri perhatian ialah Kurniawan Dwi Yulianto. Ia muncul sebagai alternatif caketum PSSI usai berkarier di Italia dan sempat membela timnas Indonesia.
Si Kurus, sapaan karibnya sudah menyerahkan berkas pendaftaran ke Sekretariat Komite Pemilihan PSSI di Kantor DPP Pepabri, Jakarta, kemarin.
Kurniawan datang didampingi oleh Presiden Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) Ponaryo Astaman. Ia bertekad membangun sepak bola Indonesia dengan memerhatikan pembinaan usia muda, serta tidak ingin ada polemik di internal tubuh federasi sepak bola Indonesia.
"Niat saya untuk maju adalah untuk membangun sepak bola Indonesia," ujar Kurniawan.
Pengamat sepak bola nasional, Anton Sanjoyo menilai, Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan dihelat harus dimanfaatkan sebagai momentum revolusi PSSI. Dengan kata lain, siapa yang menjadi Ketua Umum harus berani merevolusi pemilik suara atau asprov.
"KLB PSSI harus jadi momentum bukan hanya memilih ketum PSSI, tetapi harus ada reorganisasi dan revolusi PSSI. Karena yang menentukan perjalanan PSSI ada di pemilik suara dan komite eksekutif. Mereka dipilih dalam sebuah kongres. Jika situasi kongres seperti sekarang dan pemilik suara masih yang itu-itu saja, apapun hasil kongres tidak membawa dampak apa-apa," kata Anton ketika berbincang dengan Metrotvnews.com, Selasa (6/9/2016).
"Kurniawan dengan segala latar belakangnya, apakah dia mampu membawa perubahan yang signifikan? Kalau ia terpilih, apa bisa memimpin pemilik suara dan komite eksekutif. Apalagi, dari zaman Nurdin Halid, pemilihan komite eksekutif sarat dengan politik uang," sambungnya.
"Begitu juga dengan para jenderal. Mereka akan sulit bekerja kalau tidak ada koneksi di Asosiasi Provinsi (Asprov). Jadi, siapapun yang akan duduk sebagai ketua umum harus reorganisasi dan restrukturisasi. Ia harus menjadi motor agar pemilik suara juga bekerja," tutup Anton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)