\ Menpora: Opsi-Opsi Terus Kita Dalami
Menpora Imam Nahrawi saat menunjukkan roadmap tentang rancangan sepak bola Indonesia ke depan (Foto:  ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Menpora Imam Nahrawi saat menunjukkan roadmap tentang rancangan sepak bola Indonesia ke depan (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf)

Kisruh Kemenpora vs PSSI

Menpora: Opsi-Opsi Terus Kita Dalami

Bola kisruh pssi
Patrick Pinaria • 26 Mei 2015 18:50
medcom.id, Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi masih belum memutuskan opsi-opsi terkait SK Pembekuan PSSI tertanggal 17 April lalu. Politisi PKB itu mengaku masih akan terus mendalami opsi-opsi tersebut.
 
Imam dipanggil Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk datang ke Istana Wapres membahas SK Pembekuan PSSI. Dalam pertemuan tersebut juga dihadiri Wakil Ketua PSSI Hinca Panjaitan, Ketua KOI Rita Subowo, dan Mantan Ketum PSSI Agum Gumelar.
 
JK yang mengadakan pertemuan tersebut semula meyakini SK Pembekuan akan dicabut. Namun, kenyataannya tidak demikian lantaran Menpora justru menambahkan tiga opsi untuk perubahan SK tersebut.
  Tiga opsi yang diberikan di antaranya tetap mempertahankan SK Pembekuan PSSI, mencabut SK pembekuan PSSI, atau merevisi SK Pembekuan. Setelah bertemu JK, Menpora kemudian bertemu Presiden Joko Widodo yang intinya Presiden mendukung penuh langkah yang diambil Menpora demi membenahi sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik.
 
Meski sudah membuat opsi-opsi, Menpora ternyata masih belum memutuskan hingga saat ini.
 
"Ya itu satu tanda bahwa wakil presiden dan presiden memperhatikan serius terhadap masa depan sepak bola kita. Makanya opsi-opsi itu terus kita dalami dan tentu sekali lagi opsi tidak mengakui eksistensi PSSI tidak semata-mata pikiran seseorang tapi harapan dari jutaan negeri ini yang menginginkan perubahan sepak bola yang akan datang," ucap Imam di gedung Kemenpora, Selasa (26/5).
 
"Makanya menjadi keinginan kita sebagai negara yang besar ini kapan prestasi sepak bola kita bisa bersaing, tidak hanya di Asia maupun ASEAN. Nah itulah harapan-harapan kita," sambungnya.
 
Imam pun berharap adanya opsi tersebut dapat membuat Tim Transisi termotivasi untuk memberikan yang terbaik untuk sepak bola Indonesia.
 
"Ketika itu menjadi opsi tim transisi itu harus diperkuat untuk mengawasi perjalanan sepak bola negeri ini. Tidak boleh lagi mereka seenaknya. Tidak boleh lagi mereka introvert tertutup terhadap harapan publik yang luar biasa besar ini," papar Imam.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ACF)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif