medcom.id, Jakarta: Sepak bola Indonesia memiliki harapan setelah Menpora Imam Nahrawi menyatakan bakal mempertimbangkan untuk merevisi Surat Keputusan (SK) pembekuan PSSI. Masyarakat sepak bola pun berharap hal itu segera menjadi kenyataan.
Sinyal berdamainya Kemenpora dan PSSI yang diwakili Waketum PSSI Hinca Panjaitan terlihat usai melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, Senin 25 Mei kemarin. Dalam pertemuan yang juga dihadiri ketua dewan kehormatan PSSI Agum Gumelar dan Ketua KOI Rita Subowo itu tersebut, ada tiga opsi yang muncul untuk membenahi sepak bola Indonesia.
Pertama, tetap mempertahankan SK pembekuan PSSI. Kedua, mencabut SK pembekuan PSSI. Dan yang ketiga, merevisi SK Pembekuan PSSI dengan memperkuat Tim Transisi (bentukan Menpora) melalui pemberian kewenangan yang lebih untuk mengawasi PSSI secara profesional.
Sejauh ini, Menpora belum mengambil keputusan. Ia masih akan mengkaji lebih dalam, opsi mana yang paling ideal untuk memuluskan misinya membuat sepak bola Indonesia lebih baik dan berprestasi ke depannya.
Namun, jika melihat opsi yang ada, opsi ketiga sepertinya menjadi hal yang paling ideal sebagai solusi. Pasalnya, opsi ini memberikan win-win solution bagi kedua kubu.
PSSI bisa kembali menjalankan hak dan tugasnya sebagai induk organisasi sepak bola, seperti memutar roda kompetisi, menyiapkan timnas Indonesia dan lain-lain. Sementara itu, Kemenpora juga masih bisa menjalankan misinya memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia dengan hadirnya Tim Transisi.
Akan tetapi, hal ini juga tidak mudah untuk diwujudkan. Pertanyaan yang muncul ialah, bagaimana alur kerja mereka? PSSI juga belum tentu bisa menerima kehadiran Tim Transisi karena berpotensi bisa mengikis kewenangan mereka?
Terlepas dari opsi apa yang akan diambil nanti, para pelaku sepak bola, baik pelatih dan pemain berharap permasalahan ini segera selesai. Tujuannya ialah agar Indonesia terhindar dari sanksi FIFA dan kompetisi bisa kembali bergulir sehingga mereka bisa kembali menyambung hidup.
"Ini suatu kabar yang membahagiakan jika pada akhirnya Menpora mau mengaktifkan PSSI kembali. Setidaknya para insan sepak bola bisa berharap agi bahwa kompetisi musim ini akan berjalan kembali, tinggal Menpora bagaimana, kapan akan mencabutnya," asisten pelatih Sriwijaya FC Hendri Susilo kepada Antara, Senin 25 Mei 2015.
"Ini jelas tidak mudah (menyatukan PSSI-Tim Transisi), perlu koordinasi yang berarti mau duduk satu meja. Tapi terlepas dari tantangan dan ancaman yang bakal terjadi pada masamendatang, saya tetap optimistis memandang kompetisi ke depan," kata asisten pelatih Benny Dollo ini.
Hal senada juga dilontarkan pemain Persela, Mahyadi Panggabean. Mantan penggawa Timnas Indonesia mendesak agar PSSI dan Kemenpora segera berdamai demi kebaikan sepak bola Indonesia.
"Pihak yang bersengketa mulailah untuk berdamai karena ada hal yang lebih penting yang harus dipikirkan. Tak berapa lama lagi Timnas Indonesia akan bermain di SEA Games, seharusnya lebih fokus ke sini," timpal Mahyadi.
Kini, baik Menpora dan PSSI harus bergerak cepat untuk mencari solusi terbaik untuk sepak bola Indonesia. Sebab, menurut surat terakhir dari FIFA, Indonesia akan dijatuhi sanksi apabila gagal menyelesaikan permasalahan ini hingga 29 Mei 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)