\ Tujuh Klub Tersakiti Curhat ke BOPI
Perwakilan tujuh klub yang mengadukan nasib ke BOPI (Foto: MTVN/A.Firdaus)
Perwakilan tujuh klub yang mengadukan nasib ke BOPI (Foto: MTVN/A.Firdaus)

Tujuh Klub 'Tersakiti' Curhat ke BOPI

Bola pssi pssi dibekukan
A. Firdaus • 10 Mei 2016 17:23
medcom.id, Jakarta: Tujuh klub Indonesia yang tergabung dalam Aliansi Klub Sepakbola Indonesia (AKSI) mendatangi Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Selasa 10 Mei, untuk melakukan pertemuan dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Pertemuan untuk membahas status ketujuh klub yang nasibnya terzalimi dari keegoisan PSSI.
 
Ketujuh klub tersebut di antaranya, Persebaya Surabaya, Arema Indonesia, Persema Malang, Lampung FC, Persibo Bojonegoro, Persewangi Banyuwangi, dan Persipasi Bekasi. Mereka pun mengirimkan surat kepada Menpora Imam Nahrawi dan Presiden Joko Widodo mengenai tujuh poin 'Sikap Bersama'.
 
"Kami sudah menyampaikan surat 'Sikap Bersama' kepada Presiden dan Menpora. Sebab saat ini yang memegang kendali pemerintah, karena organinasi sedang di-banned," terang CEO Persema Malang Didiet Arfandi.
  Jika ada peluang, ketujuh klub ini kembali diakui statusnya. Arfandi menganggap semua itu bisa merujuk statuta PSSI.
 
"Kami hanya ingin mengambil hak kami. Mengenai di mana status kami jika kami kembali diakui, kita bisa lihat statuta. Karena itu menjadi patokan kami di mana kami memulai," tegasnya.
 
Berikut tujuh poin Sikap Bersama yang diusung ketujuh klub yang tergabung dalam AKSI:
 
1. Kami berharap nasib tujuh klub ini juga diperhatikan, sebelum dicabutnya pembekuan PSSI.
2. Kami meminta kepada Bapak Presiden dan Menpora untuk tidak mencabut pembekuan PSSI, sebelum status kami INI jelas.
3. Mengembalikan status badan hukum perseroan yang valid dan regulasi hukum yang berlaku kepada klub-klub yang dirampas hak-haknya, seperti Persebaya, Arema, dan Persiwangi.
4. Kami mendorong pemerintah untuk mengawal dan mengawasi jalannya Kongres Luar Biasa (KLB), karena sebelum digelarnya KLB, kami ingin tahu status kami seperti apa.
5. Kami mendorong terbentuknya PSSI yang bersih, sehat, kuat, dan bebas dari kepentingan kelompok yang saat ini merusak tata kelola sepak bola Indonesia.
6. Mendorong terbentuknya kompetisi profesional yang bersinergi antara industri dan prestasi.
7. Mengembalikan PSSI kepada khitah pendiriannya pada 19 April 1930 silam, sebagai satu-satunya organisasi sepak bola Indonesia yang memperjuangkan harkat dan martabat bangsa melalui sepak bola berprestasi di level internasional, dengan menjunjung tinggi sportivitas dan fair play.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RIZ)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif