\ Hentikan Kompetisi, PSSI Dianggap Naif
Kantor PSSI di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (foto: MTVN/ Hilman Haris)
Kantor PSSI di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (foto: MTVN/ Hilman Haris)

Hentikan Kompetisi, PSSI Dianggap Naif

Bola kongres pssi 2015
Agus Josiandi • 04 Mei 2015 14:30
medcom.id, Bangkalan: Penghentian seluruh liga sepakbola di semua jenjang yang ada di Indonesia mendapat tanggapan negatif dari suporter di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Bahkan suporter Perseba Bangkalan, K-Conk Mania, berani menyebut langkah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menghentikan liga sebagai tindakan naif.
 
Hinca Panjaitan, selaku Wakil Ketua PSSI, Sabtu 2 Mei, menyebut penyebab penghentian kompetisi sebagai force majeur karena adanya intervensi dari ‘pihak luar’. Bukan karena kondisi internal PSSI. Keputusan menghentikan kompetisi akhirnya ditanggapi secara sinis Mabes K-Conk. Menurut mereka, PSSI tidak seharusnya menghentikan semua aktivitas sepakbola. Apalagi dengan alasan ‘force majeur’ sebagaimana yang dikatakan Hinca Panjaitan.
 
“Apanya yang force majeur? Negara Indonesia tidak sedang dalam kondisi gawat darurat. Aman-aman saja. Memangnya Indonesia sedang terlibat perang dunia ketiga?" sindir Presiden Mabes K-Conk, Jimhur Saros, Senin (4/5/2015).
  Jimhur membandingkan alasan kondisi force majeur versi Hinca kali ini dengan era Liga Indonesia musim 1997/1998. Saat itu, kompetisi terpaksa dihentikan karena kondisi politik dan keamanan di Indonesia sedang tidak kondusif imbas krisis moneter.
 
“Kondisi sekarang tidak sama dengan Ligina 1997/1998. Dulu kondisi politik tidak menentu. Demo mahasiswa ada dimana-mana. Merata hampir di seluruh Indonesia. Aparat sibuk mengamankan demonstrasi. Kalau sekarang, Indonesia aman-aman saja,” jelas Jimhur Saros panjang lebar.
 
“Penghentian kompetisi ini hanya egoisme PSSI dan PT Liga karena merasa ‘dikalahkan’ Menpora Imam Nahrawi, lalu mereka ‘bunuh diri’ bareng-bareng. Kesannya lucu. Kayak anak-anak, gampang marah," sindir pria yang juga seorang advokat ini.
 
Dalam situasi ini, Jimhur Saros menegaskan, Mabes K-Conk bakal tetap mendukung langkah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang ingin membenahi persepakbolaan Indonesia. “Kami di Madura dukung penuh kebijakan Imam Nahrawi. Demi sepak bola Indonesia yang lebih baik," tegasnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(HIL)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif