Achsanul menegaskan, rivalitas klub sepak bola yang terjadi di lapangan selama 90 menit pertandingan tidak boleh berimbas pada gesekan suporter di luar lapangan. Lebih baik antar kubu suporter adu kreativitas dalam mendukung klub kebanggaannya masing-masing.
"Rest In Peace Ricko Andrean. Semoga surga tempatmu. Ricko harus yang terakhir, sejak tahun 1995 Ricko adalah korban ke-56 dalam sepak bola Indonesia," ujar pria yang akrab disapa AQ itu.
AQ mengatakan, musibah yang menimpa pemuda asal Kota Bandung itu harus yang terakhir dalam konflik antar suporter. Sebab, kejadian itu bisa berimbas negatif terhadap klub dan citra sepak bola Indonesia di mata internasional.
"Semua suporter saya yakin tidak ada yang menginginkan hal itu terjadi. Tidak perlu saling hujat di medsos, sebaiknya kita berdoa untuk Ricko dan memastikan tidak ada Ricko yang lain di sepak bola," tutur Achsanul.
Baca: Persija Ucapkan Bela Sungkawa atas Meninggalnya Suporter Persib
Sementara itu, salah satu komunitas suporter di Madura, Peccot Mania, juga berharap suporter sepak bola Indonesia mengedepankan persaudaraan daripada permusuhan yang tidak jelas manfaatnya.
"Kami ingin semua elemen suporter bersatu padu dan rukun, sesuai salam kami Salam Cinta Damai," ujar Dirijen Peccot Mania Kopral Hasyim.
Video: Bobotoh Korban Pengeroyokan Meninggal Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)