medcom.id, Jakarta: Konflik antara Kemenpora dan PSSI belum kunjung mereda. Imbas perseteruan tersebut ialah para pemain tidak bisa mencari nafkah dari bermain sepak bola lantaran kompetisi dihentikan.
Oleh karena itu, Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) mendesak pihak-pihak terkait untuk segera menggarap kompetisi agar perekonomian pemain tetap berjalan.
"Pemain menuntut ada kepastian siapa yang menggelar pertandingan,"kata Head Legal Division APPI Jannes Silitonga di Komplek DPD RI Senayan Jakarta, Rabu (3/6/2015).
"Masa produktif pemain terbatas. Kalau main di level klub profesional sejak usia 19 tahun, mungkin hanya 10 tahun masa produktifnya. Oleh karena itu kami minta kejelasan kapan kompetisi bisa dimulai,"sambungnya.
Menanggapi pernyataan dari APPI, Koordinator Tim Transisi Pembenahan Tata Kelola Sepak Bola Indonesia Zuhairi Misrawi mengatakan akan menggelar kompetisi setelah Lebaran nanti.
"Setelah pemerintah mengeluarkan SK Pembekuan kepada PSSI, Kemenpora mengundang klub tapi mereka tidak mau ikut kompetisi di bawah Tim Transisi. PT Liga juga tidak menjawab soal menggulirkan kompetisi bersama Tim Transisi,"ujar Zuhairi.
"Tim Transisi ingin kompetisi segera digelar dengan standart kami. Mudah-mudahan seluruh klub yang tidak mau bermain segera merapat ke Tim Transisi. Saat ini Tim Transisi mengambil alih tugas PSSI,"sambungnya.
"Akan ada Piala Kemerdekaan dan Piala Panglima TNI serta kompetisi setelah Lebaran. Tentu dengan standart dan road map yang sudah kami susun dan atas verifikasi BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia),"tandasnya. Klik juga Mimpi Tim Transisi..
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)