Bertanding di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, PSM bermain imbang 2-2 dengan tuan rumah Persija. PSM punya peluang unggul pada menit ke-82, namun gol Willjan Pluim dianulir wasit asal Iran, Bonyadifard Mooud karena dianggap lebih dulu ‘handball’.
Nota protes PSM diantarkan langsung CEO klub Munafri Arifuddin di Kantor PSSI, Jakarta. Dia diterima Wakil Ketua PSSI Joko Driyono.
“Kami ke kantor PSSI membawa surat protes dan bukti rekaman terkait pertandingan Persija melawan PSM di mana banyak keputusan wasit kontroversial,” kata Media Officer PSM Andi Widya Syadzwina melalui telepon, Rabu, (16/8/2017).
Wina mengungkapkan, pada pertandingan yang lalu, PSM menganggap wasit mengeluarkan sejumlah keputusan yang tidak tepat. Puncaknya menganulir gol Willjan Pluim. Padahal dalam tayangan ulang, tidak nampak pemain asal Belanda itu melakukan ‘hand ball’.
Keputusan lain berupa hadiah penalti untuk Persija. Wasit beranggapan pemain tuan rumah Reinaldo da Costa dilanggar oleh Hamka Hamzah, namun jika disimak tayangan ulangnya, kedua pemain sama-sama dalam posisi berebut bola.
“Saat menerima kami, Pak Jokdri (Joko Driyono) berjanji tidak akan mendiamkan protes tersebut. PSSI akan menindaklanjuti,” ujar Wina.
Pada pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam, manajemen PSM tidak hanya mengajukan protes terhadap PSSI. Kedua pihak juga disebut berdiskusi seputar wasit Indonesia dan rencana sejumlah pemain senior PSM mengikuti kursus kepelatihan.
“Kami juga membicarakan seputar perkembangan sepakbola di kota Makassar dan sekitarnya. Terkait protes, kami harap segera ada tindak lanjutnya,” tutur Wina.
Video: Real Madrid Berencana Perpanjang Kontrak Zidane
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)