\ Saleh Mukadar Tak Mau Menuduh La Nyalla Mattalitti
Saleh Mukadar (Foto: ANTARA/Puspa Perwitasari)
Saleh Mukadar (Foto: ANTARA/Puspa Perwitasari)

Kongres Luar Biasa PSSI 2015

Saleh Mukadar Tak Mau Menuduh La Nyalla Mattalitti

Bola kongres pssi 2015
Amaluddin • 17 April 2015 14:17
medcom.id, Surabaya: Tak hanya menjadi korban kekerasan, Komisaris Persebaya Surabaya yang dikelola PT Persebaya Indonesia, Saleh Mukadar mengaku juga mendapatkan ancaman pembunuhan dari sekelompok pemuda di Surabaya.
 
Saleh mengaku, ancaman pembunuhan itu diterimanya bersama dengan Mantan Ketua Umum Persebaya lama, Arif Afandi, saat menghadiri acara diskusi seputar dualisme Persebaya yang ditayangkan live di stasiun televisi lokal Surabaya, SBO TV, di Jalan A. Yani, Surabaya, Kamis 16 April malam tadi.
 
"Mereka datang tak diundang dalam forum dan membuat acara berantakan, mereka marah-marah bahkan mengancam saya dan Pak Arif Afandi akan dibunuh. Saya belum tahu kenapa mereka marah-marah," katanya.
  Mantan Deputi sekjen PSSI itu menceritakan bahwa kejadian itu terjadi sekira 10 menit sebelum acara diskusi selesai. Lalu, tiba-tiba puluhan pemuda yang memakai atribut Pemuda Pancasila menggemparkan ruangan.
 
"Saya bingung maksud dan tujuan kedatangan Ormas Pemuda Pancasila (PP), tiba-tiba membubarkan acara diskusi, bahkan saya ditampar," lanjutnya.
 
Saleh menduga, peristiwa itu ada korelasinya dengan Kongres PSSI yang akan dilangsungkan pada 18 April besok. Namun Saleh belum tahu apa maksud mereka berprilaku seperti preman.
 
"Saya tidak mau menuduh, tapi semua orang tahu La Nyalla Mattalitti Dewan Pembina PP. Saya sempat diancam dibunuh oleh anak buahnya. Pelaku yang memukul saya namanya Nurdin Longgari, anggota ormas PP (Pemuda Pancasila). Bahkan kata mereka, 200 orang di luar kantor SBO siap menghabisi saya dan Pak Arif Afandi," tandas Saleh.
 
Sekadar diketahui, dalam acara program dialog itu menampilkan beberapa narasumber di antaranya, Komisaris Persebaya Surabaya yang dikelola Persebaya Indonesia, Saleh Mukadar, kemudian Mantan Ketua Umum Persebaya lama, Arif Afandi, mantan pemain Persebaya, Fredy Mully, wartawan senior Surabaya.
 
Puluhan pemuda membubarkan acara dialog itu. Selain itu, mereka juga merusak properti di dalam ruangan kantor SBO TV.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ACF)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif