Berhubung makin marak laporan klub tentang buruknya kualitas wasit nasional, PT LIB selaku operator kompetisi Liga 1 Indonesia berinisiatif untuk menggunakan wasit asing. Inisiatif PT LIB itu sudah dikonfirmasi PSSI pada beberapa hari lalu dan wasit asing pun dipastikan bergabung pada putaran kedua Liga 1 sampai dengan kompetisi berakhir.
Thoriq yang memiliki lisensi wasit AFC tampaknya tidak terlalu senang dengan inisiatif itu. Baginya, penggunaan wasit asing hanyalah merupakan jalan pintas, hasilnya belum pasti. Selain itu tambahnya, penggunaan wasit asing belum tentu bisa membantu meningkatkan kualitas wasit lokal.
"Penggunaan wasit asing tetap ada sisi positifnya. Tapi ada baiknya jangan gunakan wasit dari ASEAN (Asia Tenggara). Soalnya, euforia sepak bola di sana tidak sebesar di sini," ujar Thoriq dalam jumpa pers kursus wasit Premier Skills, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (30/7/2017).
"Kemudian, saya mohon jangan langsung datangkan wasit asing juga. Harusnya yang didatangkan itu instruktur wasit yang berkualitas untuk meningkatkan kemampuan kami. Cara itu menurut saya baru mungkin bisa melahirkan wasit yang berkualitas. Jadi, jangan instan," tambahnya.
Thoriq melanjutkan, sejatinya wasit-wasil lokal juga sudah memiliki kualitas yang hebat. Menurutnya wasit nasional lebih sering disalahkan karena euforia sepak bola di Indonesia sangat besar. Sambil mencurahkan unek-unek tersebut, Thoriq pun sedikit mengenang pengalaman seorang wasit Malaysia ketika memimpin laga Persib Bandung vs Persija Jakarta.
"Kalau saya lihat wasit Indonesia itu termasuk super. Soalnya fanatisme sepak bola di sini begitu tinggi. Tahun lalu pernah ada contoh seorang wasit Malaysia yang memimpin laga Persib vs Persija. Respons dia saat itu malah langsung menyebut astagfirullah sambil tangannya gemetar," lanjutnya.
"Jadi, jangan sedikit-sedikit wasit yang dikalahkan. Soalnya posisi wasit itu sudah serba salah. Kalau ada tim yang menang kita tidak dipuji, tapi kalau tim itu kalah kita malah disalahkan," tambahnya.
Berbicara kepada Metrotvnews.com pada waktu yang berbeda, Thoriq berharap pelatihan atau penyegaran wasit nasional bisa lebih sering dilakukan di Tanah Air. Itu ia katakan karena memang tidak ada kegiatan rutin tahunan untuk level wasit nasional.
"Harusnya penyegaran wasit nasional bisa dilakukan dua sampai tiga kali setahun untuk level nasional. Kalau saya pribadi memang ada penyegaran dari FIFA, tapi itupun hanya satu kali dalam setahun," pungkas Thoriq.
Thoriq bersama 59 wasit lainnya baru saja menyelesaikan kursus wasit yang dipimpin oleh pelatih wasit Liga Primer Inggris, Graham Laws. Kursus itu berlangsung selama tiga hari dan para pesertanya juga dihadiahi sertifikat Premier Skills. Adanya event kursus wasit itu tak lepas dari kerjasama PSSI, Kemenpora, British Council, dan Liga Primer Inggris.
Video:?Arsenal Juarai Emirates Cup 2017
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)
